Lihat ke Halaman Asli

Riduannor

TERVERIFIKASI

Penulis

Pengalaman Menjadi Petugas KPPS di Pesisir Laut, Kampung Nelayan Tabalar Muara Berau

Diperbarui: 14 Februari 2024   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi petugas KPPS  bukanlah hal yang mudah. Apalagi menjadi KPPS di daerah pesisir laut. Sebuah perkampungan nelayan yang berada di atas air laut yang letaknya tidak jauh dari daratan. 

Walaupun dekat daratan, tapi itu hanya berupa hutan magrove dan bakau, yang tidak  berpenghuni. Terdapat rawa-rawa yang dihuni binatang buas sejenis buaya yang tentu sangat berbahaya bagi penduduk sekitarnya

Kampung nelayan tersebut bernama Tabalar Muara yang berada di Kabupaten berau. Dari tempat tinggal penulis, jaraknya sekitar 66,7 Kilometer bila melalui jalur darat. Namun tidak sepenuhnya melalui jalan raya, sebagian perjalanan harus ditempuh menggunakan kapal perahu Dompeng, kendaraan transportasi yang biasa digunakan di Kalimantan.

Setelah melalui jalur darat, saya bersama KPPS lainnya mengangkut logistik Pemilu berupa kotak suara, kertas pemilihan dengan menggunakan kapal perahu Dompeng.

Perahu Dompeng merupakan satu-satunya alat transportasi menuju kampung nelayan yang ada dipesisir laut. Sepanjang perjalanan menuju kampung terkadang dihempas ombak besar dan mencekamnya sungai air yang tenang dengan jajaran buaya ditepi yang seakan mengintai.

***

perjalanan lewat jalur daratpun akan tambah terasa sulit kala turun hujan. Petugas KPPS mengendarai roda dua  berkompoi menuju kepelabuhan kecil yang ada di tabalar muara. Sedangkan logistik pemilu diangkut menggunakan kendaraan truk. 

Jalur air ditempuh sekitar 45 menit menuju kampung nelayan tabalar muara, tempat pemungutan suara. Uniknya kampung ini ada sebagian bermukim di daratan yang tidak jauh dari pelabuhan dan lebih banyak berada dikampung yang dipesisir laut.

Mata pencarian penduduk didaratan ada yang bertani, berkebun dan perdagangan. Sedangkan yang tinggal dipesisir laut menjadi nelayan. Tinggal dirumah diatas air laut untuk memenuhi air bersih diangkut menggunakan kapal perahu Dompeng seminggu sekali, bergantung keperluan warga.

Saat saya tanyakan kepada kepala kampung, harga satu drum air bisa mencapai ratusan ribu. Sebelum pemungutan suara, petugas KPPS sudah bermalam disana sehari sebelumnya. Untuk mempersiapkan tempat pemungutan, pengaturan kotak suara dan biliknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline