"Perubahan tidak menuntut waktu, yang terpenting dari perubahan adalah Komitmen. Dan sebuah Komitmen akan diuji ketika masa-masa sulit datang"
Di Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Timur, 51 guru penggerak Angkatan 7 Kota Samarinda mengikuti pengukuhan. Perjalanan mengikuti Pendidikan sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) juga didasarkan niat yang kuat, serius mengikuti pendidikan.
Kalau diingat, awal penulis mengikuti Seleksi CGP berawal dari rasa ingin tahu, apa itu guru penggerak?. Ada dua angkatan sebelumnya saya tidak tertarik sama sekali. Baik itu Angkatan 2 dan 5, untuk kuota Kota Samarinda.
Angkatan 2, pendidikannya mencapai 9 bulan. Baru angkatan 5 di mulai waktu pendidikannya 6 bulan. Dan dilanjutkan di Angkatan 7 yang durasi pendidikannya juga 6 bulan.
***
Ikut seleksi, karena tertarik dengan Angka Tujuh
Ya, Angka tujuh yang membuat saya mengikuti seleksi Calon Guru Penggerak. Rasa ada "Chemistry" diangka tujuh. Mungkin angka tujuh, boleh jadi membawa hoki.
Atau Angka 7 sebagai lucky number seven, angka "pembawa keberuntungan". Nomor Induk pegawai saya pun pertama kali diangkat, berujung angka 7. Begitupula di nomor handphone. Dan ada Angkatan 7 Guru Penggerak membuat saya yakin saya lulus seleksi diangkatan ini.
Kalau dihubung-hubungkan, angka 7 banyak menjadi warna kehidupan manusia. Misalnya tujuh warna pelangi, tujuh keajaiban dunia, tujuh hari dalam seminggu, not musik juga terdiri dari tujuh. Konon, katanya Angka 7 juga disebut "angle number" yaitu angka malaikat.
Dan Angkatan 7 juga menjadi angkatan guru penggerak yang paling banyak diminati. Dari peserta yang mengikuti seleksi mencapai 200 ribu, hingga yang lulus pun menjadi angkatan terbanyak.
Kalau ikut seleksi diangkatan 8, 9 dan 10, apa bisa lulus?. Nah itu dia, saya belum pernah mencobanya. Dari segi budaya dan kearifan lokal, memang orang Indonesia tidak pernah jauh dari hari baik, waktu baik, bilangan baik. Dan katanya setiap orang mempunyai bilangan yang berbeda.
***
Komitmen Guru Penggerak