Lihat ke Halaman Asli

Riduannor

TERVERIFIKASI

Penulis

Jejak Tambangan yang Terlupakan

Diperbarui: 30 Agustus 2023   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naik kapal kecil hias (gubang-bahasa Kutai) yang berada di bekas lubang tambangan batu bara (Dokumentasi pribadi/Riduannor)

Tambang disebut juga lombong. Yang bisa berarti cebakan, parit, lubang di dalam tanah. Dalam KBBI tambang juga bermakna tempat untuk menggali (mengambil) hasil dari dalam bumi berupa biji, logam mulia, batu bara, dan lain sebagainya.

Awal Mula Tambang Batu Bara di Kalimantan

Tidak asing lagi bagi warga Samarinda dengan sebutan batu bara. Emas hitam ini sudah menjadi ajang ekspedisi pertambangan batu bara yang berawal dari Samarinda. 

Tahun 1845 pedagang-pedagang dari Inggris dibawah naungan perusahaan George Peacock (GP) King melakukan penelitian di sekitar Sungai Mahakam. 

Dari penelitian mereka, ditemukan sungai Mahakam memiliki lapisan yang kaya unsur batu bara. Dan penambangan untuk mencari batu bara banyak dilakukan di sekitar sungai Mahakam.

Pusat Pemerintahan Samarinda di tahun 1845 berada di bawah Kesultanan Kutai. Kekuasaan kerajaan Kutai saat itu meliputi hampir seluruh pulau Kalimantan.

Di tahun 1825-1845 telah terjadi perjanjian antara kerajaan Kutai dengan pemerintahan Kolonial yang berkuasa sah di pesisir Kalimantan Timur. Termasuk Samarinda yang pada waktu itu menjadi akses menuju Kutai melalui jalur Sungai Mahakam.

***

Lapisan Sejarah tambangan di Kalimantan

Kegiatan penambangan emas hitam yang merupakan sumber kekayaan di Kalimantan menjadi penarik penjajahan kolonial Belanda untuk berkuasa. Ekspedisi batu bara yang dilakukan para GP King terus berlanjut. Hingga berbuah hasil penemuan batu bara berkualitas baik di sekitar Palaran.

Batu bara merupakan bahan bakar yang mendorong Revolusi Industri di Inggris. Dari batu bara juga dilakukan ekpedisi dan eksploitasi pada negara-negara kolonial Inggris membangun kerajaan.

Namun, tragedi pemakaian batu bara sebagai sumber bahan bakar sekitar tahun 1950an secara massif mengakibatkan selimut polusi udara dari pembakaran batu bara, yang menewaskan ribuan warga Kota London.

Efek kerusakan pemanpaatan batubara terhadap alam dan lingkungan sekitar tidak dapat diperbaiki oleh bumi bahkan manusia. Rantai kepemilikan tambangan batu bara yang dilakukan dari zaman kolonial hingga moderen saat ini menimbulkan penambangan, pembakaran, sampai ke pembuangan limbah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline