Lihat ke Halaman Asli

Riduannor

TERVERIFIKASI

Penulis

Siswa Kelas 1 dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Dasar

Diperbarui: 11 Juli 2022   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang siswa kelas 1 menangis di hari pertama masuk sekolah (Sumber : regional.kompas.com)

Hari ini, awal tahun ajaran baru tahun 2022/2023. Ada yang berbeda, suasana yang ditemukan di setiap tahun ajaran baru, sebelum pandemi covid-19. Kini bisa di rasakan kembali.

Ada dua angkatan siswa kelas 1, di saat tahun ajaran baru, tidak merasakan hari pertama bisa bertemu langsung dengan guru kelasnya. Pagi-pagi, orang tua siswa, sudah berkumpul didepan kelas 1. Mereka berdiri, di halaman kelas satu, menunggu ruangan kelas dibuka.

Sudah menjadi kebiasaan, berebut kursi, bisa anaknya duduk dideretan meja bagian depan. Suasana orang tua siswa, mengantar siswa di hari pertama, bisa di rasakan kembali setelah dua tahun.

Memang, kondisi pandemi covid-19, sudah menurun dan stagnan, di Kota Samarinda. Warna zona, ditiap kecamatan, sudah berwarna hijau. Kondisi sekolah, berangsur normal. Dan bisa bertatap muka secara seratus persen.

Dihari pertama masuk sekolah, suasana keceriaan, rasa gembira siswa kelas 1, turun ke sekolah, didampingi orang tua, masing-masing. Daftar, nama-nama siswa yang diterima di tiap kelas pun, sudah ditempel pada pintu masuk kelas. 

Orang tua siswa berdesakan, melihat daftar nama siswa kelas 1 tersebut, memastikan anaknya, masuk diruangan kelas 1A atau 1B. 

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), biasa berlangsung selama 3 hari awal masuk sekolah. Siswa, dikenalkan dengan ruangan kelasnya, dengan tempak duduk mereka di kelas, juga guru kelas, yang menjadi orang tua pengganti mereka selama di sekolah.

Anak juga, diperkenalkan, dengan keadaan keadaan lingkungan sekolah, berkenaan prilaku selama di kelas dan sekolah. Waktu masuk dan pulang sekolah, serta juga jadwal pelajaran.

Juga, perkenalan dengan guru bidang studi Pendidikan agama dan budi pekerti, guru PJOK, yang memberikan pelajaran selain guru kelasnya. 

Juga siswa, diperkenalkan, dengan tempat untuk berbelanja makanan, ataupun minuman di kantin. Dan juga larangan, berada diluar pagar sekolah, dan berbelanja hanya dilingkungan sekolah, yang sudah menyediakan kantin sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline