Di awal bulan Mei 2022, saya mulai rajin menulis. Apa saja ditulis, namanya juga orang belajar. Mungkin, ada kompasianer yang membaca, tulisan " apa-an ini, garing, tidak berbobot, bermutu, blablabla,".
Mau di apakan, namanya juga baru belajar. Orang belajar, jangan di matikan. Sebagai guru, harus bijak berkata, tidak ada namanya anak bodoh, tapi yang ada anak yang belum tahu. Bila mau belajar, apapun bisa.
Topik pilihan yang disodorkan oleh akun admin K, masuk notifikasi, saya coba menuliskan artikelnya. Bila bisa saya tulis, ya saya tulis artikelnya. Kalau tidak bisa saya lewatkan. mungkin lain kali di coba menuliskannya.
Ajaib memang di dunia menulis. Menulis, ibarat orang mengasah pisau. Makin diasahkan, makin tajam. Begitu pula menulis, pokoknya menulis dulu. Lambat laun, pemberdaharaan kata tambah banyak, literasi tambah membaik, ide dan imajinasi mulai terbuka.
Seorang teman, guru bahasa Indonesia, menyebutku penulis gado-gado. Dia membaca, artikel-artikel yang kukirim di Kompasiana, kemudian dia memberikan komentar secara langsung tatap muka ketika ketemu, atau melalui chatting.
Penyebutan penulis gado-gado, karena tidak terpokus satu bidang disiplin ilmu, tapi ibarat pendekar menggunakan jurus mabuk. Semua disikat kiri kanan, pontang-panting, tak terarah. Katanya tulisanku, temanya berubah-ubah. Yang bukan bidangnya pun ditulis.
Bidang olahraga, memancingpun disikat juga. Kata teman, itu namanya penulis gado-gado. Coba fokus satu tema, misalnya tentang pendidikan saja. Saya hanya berucap, di "K," ini setiap tulisan kita bisa menjadi inspirasi orang lain.
Tulisan yang mengikuti, berbuah view yang ribuan, sedangkan tulisan kita tenggelam dengan view sedikit. Naik keruang populer pun tidak, karena viewnya yang sedikit. Itulah kalau kita menulis di "K," beda menulis ditempat lain.
Apalagi masih kelas bayi, dengan mata melotot, mulut terbuka. Apalagi yang dicari, poin sebanyaknya, supaya bisa naik kelas diatasnya. Nanti kalau sudah berada di kelas penjelajah, atau fanatik, baru terfokus satu tema. Tapi apa bisa?
Bisa saja, kita terlalu bersemangat menulis, dan supaya tulisan kita terlihat bagus dan apik. Tak sadar, kutip sana, kutip sini, dan tak dinyana kutipan sudah lebih 25% yang diizinkan admin "K", lebih dari itu di cap sebagai plagiarisme. Dan dapat dipastikan akan mendapat surat cinta, dari admin "K,".