Lihat ke Halaman Asli

Riduannor

TERVERIFIKASI

Penulis

"Pippi Si Kaus Kaki Panjang", Novel Masa Kecil yang Tak Habis Dibaca

Diperbarui: 24 Mei 2022   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Pippi Si Kaus Kaki panjang karya Astrid Lindgren (Dokumen pribadi)

Tak sengaja, tapi senangnya tak terhingga. Kata itu terucap, saat memilah buku yang mau di pinjam untuk dibawa pulang di perpustakaan Daerah.  

Sebuah buku novel anak, yang dulunya pernah di muat secara bersambung di Majalah bobo sekitar tahun 1983, saat saya duduk dibangku kelas 4 SD. Sempat membacanya beberapa episode, dari majalah bekas bobo yang dibelikan orang tua di pengepul koran dan majalah bekas.

Cerbung yang dimuat di majalah bobo tersebut, ternyata sebuah novel terjemahan Karangan Astrid Lindgren, berjudul Pippi Si kaus Kaki panjang. Sekarang baru bisa membacanya secara lengkap. Yang aku tau dari sepenggal cerita yang dibaca, Si Pippi adalah anak yang berusia 9 tahun yang selalu riang gembira. 

Ternyata, setelah kubaca buku ini pesan moralnya sangat kuat. Seorang anak yang di tinggal  di pinggiran sebuah kota kecil di Swedia. Pippi Langstrump yang dikenal dengan Pippi si Kaus kaki panjang, sedari kecil sudah tinggal sendiri di pondok serbaneka bersama seekor kuda, monyet, dan sebuah koper besar berisi koin-koin emas.

Buku novel ini tersimpan rapi di rak buku bacaan anak-anak seusia PAUD dan TK, SD di Perpustakaan Daerah. Seminggu sekali saya membawa anak yang duduk di Kelas 5 SD untuk meminjam buku. Saya memang membiasakan anak menyenangi perpustakaan, menghabiskan buku bacaan seminggu 2-3 buku yang diinginkannya.

Memang di kunjungan perpustakaan, usia anak PAUD,TK, SD hanya sedikit. Dan dalam kunjungan selalu di dampingi dengan orang tua. Seperti halnya saya yang mendampingi anak meminjam buku. 

Ada hikmahnya, dengan mendampingi anak meminjam buku, saya menemukan buku novel yang saya cari-cari sejak dulu. Cerita bersambung Si Pippi Si Kaus kaki panjang yang di muat majalah bobo, tak sampai tuntas saya baca. Tokoh pippi didalam buku novel karangan Astrid Lindgren yang samar-samar di dalam bayangan masa kecil, bagai fuzzle yang terpotong-potong, tidak lengkap.

Sebuah cerita yang cukup tua umurnya, kalau dari pertama kali diterbitkan dalam bentuk tulisan berbahasa inggris sekitar tahun 1945. Seumuran dengan Kemerdekaan Indonesia. Sedang dalam tulisan terjemahan saya baca sekitar tahun 1983, sudah sekitar 39 Tahun.

Diera digital, memang kebiasaan anak untuk membaca buku cetak, sudah berkurang. Bahkan bisa jadi sangat kecil prosentasenya anak yang masih menggemari buku bacaan yang tersedia di perpustakaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline