Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana jika Indonesia Membuat ‘Bitcoin’ Versi Sendiri?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14191481581946433702

Ok bro, tulisan ini dibuat sekedar refreshing aja intinya. Ga usah dibawa serius, dan pastinya sambil ngopi aja bacanya. 

:mrgreen:

Sebelumnya, kita coba kupas kelebihan Bitcoin itu sendiri. 1) Kecepatan Transaksi Kecepatan transaksi yang memakan waktu cukup singkat. Rata-rata 10 menit, maka Bitcoin sudah sampai ke tangan penerima. 2) Bisa Digunakan Secara Global Layaknya internet yang membutuhkan koneksi agar bisa terhubung ke sebuah website, maka, dalam Bitcoin. Sebuah koneksi digunakan untuk mengirim dan menerima Bitcoin termasuk sahnya konfirmasi tersebut (Confirmed). 3) Mudah Dibawa Mempunyai Bitcoin tidak wajib mempunyai sebuah PC. Kita pun dapat menyimpannya di smartphone kita. Tentunya smartphone kita pun menjadi multi fungsi. Disatu sisi sebagai kebutuhan komunikasi dan disatu sisi juga, bisa sebagai transaksi pembayaran pribadi. Bagaimana Jika Indonesia Membuat ‘Bitcoin’ Versi Sendiri ?? Berikut diantaranya: 1) Bus Transjakarta dan Angkot Ya, berandai-andailah jika suatu saat nanti di dalam kendaraan tersebut ada ‘layar’ yang berisi QR Code dan sudah di set default untuk sekali pembayaran naik angkutan tersebut, maka hal ini akan berdampak tidak ada lagi istilah uang kembalian. 2) Supermarket Mengantri memang sebuah kewajiban. Tapi kalau bisa ‘tidak mengantri’ karena cepatnya transaksi. Mengapa tidak ?? Tarolah anda saat ini pergi ke supermarket, anda mengambil trolley, dan pergi mencari barang yang dibutuhkan. Di dalam rak-rak tersebut, setiap produk dipasangi QR Code dibawahnya. Anggaplah rak tersebut seperti vending machine. Jika pembayaran sudah dilakukan, barang baru bisa diambil. Tidak perlu mengantri. Tidak perlu pergi ke kasir lagi. 3) Bayar parkir, tiket, bill restaurant, dsb. Kembali mengenai ketakutan yang terjadi pada harga Bitcoin, yang cenderung fluktuasi. Mengapa Indonesia tidak membuat sebuah alternatif ‘Bitcoin’ yang diregulasi sendiri ?? Kalau rupiah terlanjur kalah dengan dollar, Mengapa tidak memulai lagi dari awal ?? Kenapa tidak coba buat, misalnya RupiahCoin (RPC) yang pair-nya sendiri justru disandingkan dengan Bitcoin ?? Misal menggunkan rate saat postingan ini dibuat, 1 RupiahCoin = 0.01 BTC 0.01 BTC = Rp. 40.000 Artinya, 1 RupiahCoin = $ 3.23 Dan sekarang, sebagai perbandingan. 1 USD = Rp. 12.413 (IDR) (21/12/2014  14.07 PM) 1 RupiahCoin = Rp. 40.000 (IDR) atau $ 3.23 Bukannya ini artinya, kita menang telak ya?? Di market ?? 

:mrgreen:

Well, sekali lagi. Ga usah dibawa serius.. ini cuma berandai-andai aja. But, When you decide to have your own bank. That’s yours. http://www.cryptocoinindonesia.org/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline