Lihat ke Halaman Asli

Bukan Makan atau Kosan, Ternyata Biaya Hidup Paling Besar Mahasiswa Jogja Dipakai untuk Ini

Diperbarui: 23 September 2024   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bing Image generator

Yogyakarta, kota pelajar yang dikenal dengan suasana yang tenang dan biaya hidup yang relatif terjangkau, kini mengalami perubahan. Hasil survei terbaru Bank Indonesia dan UPN Veteran Yogyakarta menunjukkan bahwa biaya hidup mahasiswa di kota ini mengalami kenaikan signifikan. Jika pada tahun 2020 rata-rata pengeluaran mahasiswa mencapai Rp2,91 juta per bulan, maka pada tahun 2024 angka tersebut naik menjadi Rp2,96 juta. Kenaikan ini mungkin terlihat kecil, namun jika kita telusuri lebih dalam, terdapat sejumlah faktor yang mendorong peningkatan biaya hidup mahasiswa, terutama terkait dengan perubahan gaya hidup.

Gaya Hidup Mahasiswa Modern

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan biaya hidup mahasiswa adalah perubahan gaya hidup. Jika dulu mahasiswa lebih mengutamakan kebutuhan dasar seperti makan dan tempat tinggal, kini mereka semakin memperhatikan penampilan dan gaya hidup. Hal ini terlihat dari meningkatnya pengeluaran untuk perawatan diri, terutama produk skincare.

Survei menunjukkan bahwa pengeluaran untuk skincare mengalami lonjakan signifikan dari Rp159.620 pada tahun 2020 menjadi Rp191.495 pada tahun 2024. Tidak hanya perempuan, laki-laki pun semakin sadar akan pentingnya merawat kulit. Tren ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti maraknya influencer kecantikan di media sosial, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan kulit. Tidak heran klinik kecantikan Jogja pun tumbuh subur.

Selain skincare, mahasiswa juga cenderung memilih tempat tinggal yang lebih nyaman dan dekat dengan kampus, serta menggunakan gadget dengan merek terkenal seperti iPhone. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa saat ini memiliki standar hidup yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.

Dampak terhadap Ekonomi Yogyakarta

Kenaikan biaya hidup mahasiswa memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Yogyakarta. Di satu sisi, peningkatan pengeluaran mahasiswa untuk konsumsi mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama sektor ritel dan jasa. Namun, di sisi lain, kenaikan biaya hidup juga dapat menjadi beban bagi mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah.

Sektor pendidikan sendiri memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY. Dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan pengeluaran mereka, sektor ini semakin berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa kenaikan biaya hidup juga dapat mengurangi daya beli mahasiswa, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di sektor lain.

Solusi dan Tantangan

Untuk mengatasi masalah kenaikan biaya hidup mahasiswa, diperlukan berbagai upaya dari berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline