Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Sanjak tentang Sekuntum Bunga

Diperbarui: 4 Januari 2019   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

karya dan foto: timur suprabana

rindu petik
ia berbisik
: hendak ke mana, tuan
padahal langit barat masih berkilauan  

lalu ia mengelus lingir kelopak jambonnya
dan tibatiba dahandahan berwarna oranye
: sungai, hijau pupus, berkelok dalam benak
kota, pucat dan jauh, seperti meleleh 

saat itulah ingin kutulis sanjak
tentang sekuntum bunga,
seperti pernah bagaimana dulu
butuh kunyatakan cinta pada rasa kantuk tak kukenal 

soal hendak kemana
yang tadi sempat dibisik
: menjadi hampa. bahkan fana.
senyap. berisik. 

maka aku di sini saja
kadang, atau malah sebenarnya sering,
bermuram durja
sewajah ranting kering 

sekuntum bunga - yang aku ingin tulis dalam sanjak -
memungutnya 

tapi tidak dengan gembira
 ..... 

hingga tahun berganti
 ....... 

baru saja
 ... 

 02.14
 01.01.2019
 semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline