Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Blora

Diperbarui: 20 Oktober 2018   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kepada
: arifin kurniawan

seperti belum hendak berakhir
: daundaun, satu demi satu,
ada kalanya sekaligus beberapa,
rela jadi Tanda kemarau tiba

gugur
.....

langit, yang tentu saja
selalu meluas Raya di atas sana,
nampak biru tanpa tebaran gugus mega
: diam. Mungkin pengin bisa menyeka debu
yang bertahun memboreh kenangan

getir
.....

kota kecil ini, o, kekaSih
sungguh berhati Besar.
sebab kalis dari segala jenis gentar  
dan bila malam Tiba, saat debu tak nampak,
meski terasa dekat
bulan terlihat begitu Kecil

gulana
.....

kadang kubiarkan benakku ngawur berpikir
tak kularang pula saat berkata
: dari sinilah, mungkin,  
indonesia peroleh bopeng muka

tapi terhadap blora, siapa bisa Tak cinta?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline