Tulisan ini merupakan bagian dari tugas calon guru penggerak di Modul 3.2. yaitu demontrasi kontekstual. Dalam tugas kali ini setiap calon guru penggerak diminta untuk menganalisis sebuah tayangan video. Dalam video tersebut dikisahkan perjuangan seorang guru dalam merealisasikan sebuah prakarsa perubahan.
Prakarsa perubahan adalah sebuah istilah yang mencerminkan langkah konkret dan sederhana untuk menerjemahkan visi yang sifatnya abstrak menjadi sebuah tindakan-tindakan yang nyata dan terukur dalam proses pencapaian visi.
Sinopsis Tayangan Video Implementasi BAGJA
Kembali lagi ke tayangan video yang harus dianalisis tadi. Dalam video tersebut terlihat pengambilan gambar dilaksanakan di SDN Cipanas, Kota Serang. Di pagi hari anak-anak datang ke sekolah dan melakukan berbagai permainan tradisional di halaman dan teras sekolah. Guru menyambut para siswa dan memberikan motivasi kepada mereka ketika akan masuk kelas.
Saat sudah berada di dalam kelas, guru tersebut menuliskan satu frase di papan tulis yang berbunyi "Penyemangat Belajar". Melihat tulisan tersebut para murid terlihat penasaran dan berbicara dengan teman-teman sebangkunya serta menunjuk-nunjuk ke arah papan tulis.
Guru kemudian menanyakan kepada para murid apa yang muncul di benak mereka melihat tulisan tersebut. Jawaban para murid beragam. Ada yang mengatakan, "Makan, Bu."; "Sambil dengerin musik, Bu"; "Sambil duduk lesehan, Bu," dan beberapa jawaban lainnya. Guru juga bertanya tentang hal yang disukai di kelas mereka. Jawabannya juga beragam seperti sebelumnya.
Setelah itu, ketika jam istirahat, para murid tersebut diajak berkunjung di kelas II dan kelas VI. Mereka diizinkan melihat dan mencatat hal-hal yang disukai di kelas yang dikunjungi tersebut. Mereka juga boleh melakukan wawancara dengan anak-anak yang ada di kelas yang didatangi. Di kelas yang dikunjungi tampak bahwa pajangan kelasnya lebih variatif, hasil karya murid juga dipampangkan. Hal itu dicatat oleh para murid.
Di hari berikutnya para murid diberi tugas untuk mendiskusikan hal-hal yang disukai dari kelas lain. Setelah itu, guru memerintahkan kepada para murid untuk membayangkan kelas impian mereka dan menuangkannya dalam bentuk gambar secara berkelompok.
Aktivitas berikutnya terlihat para murid menggambarkan kelas impian dalam sebuah kertas gambar. Setelah selesai, setiap kelompok melakukan presentasi di depan kelas.
Kegiatan berikutnya, guru membimbing para murid menjabarkan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menciptakan kelas impian. Melalui tanya jawab didapatlah kesimpulan bahwa yang diinginkan para murid meliputi (1) lantai yang bersih (2) dinding yang penuh hiasan (3) meja kursi yang posisinya bisa diubah-ubah, dan (4) adanya rak buku.
Berbagai keinginan tersebut kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok untuk diwujudkan. Setelah sampai pada waktu yang telah disepakati, semua murid terlibat bekerja sesuai tugas mereka. Ada yang membersihkan lantai, ada yang menghias dinding, menata meja dan kursi, serta ada pula yang mendapat jatah mengatur rak buku.