(untuk guru-guru di kampungku)
Saat mentari masih malu-malu
membangunkan embun di ujung daun
dengan langkah pasti kau telah
menghitung kembali jejakmu
yang kemarin belum juga terhapus
dari benakmu
Seperti biasa
kau selempangkan tas di pundak kiri
sabit kau genggam tangan kananmu
dan cangkul di pundak