Lihat ke Halaman Asli

Capres dan Cawapres

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya kira tadi sore, kerjasamabukan koalisi ( kata Megawati ) PDIP, NasDem dan PKB akan mengumumkan nama Calon Wakil Presiden dari Joko Widodo. Kenyataannya seperti kata Sekjen PDIP masih harus menunggu lagi sampai tanggal 20 Mei 2014, berdasarkan keinginan Megawati. Jadi kita masih harus bersabar menunggu keinginan Megawati mengumumkan siapa Wakil Capres Joko Widodo. Sangat mengecewakankarena momen menjadi yang pertama mengumumkan pasangan Capres dan Cawapres hilang dan telah didahului oleh Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Hilangnya momen hari ini adalah kerugian besar bagi Joko Widodo.

Joko Widodo sangat bahagia karena ajakan kerjasamanya yang tanpa pamrih diterima oleh Nasdem dan PKB, tidak ada transaksi jabatan Menteri. Jadi kalau Joko Widodo beruntung jadi Presiden nanti tidak perlu ada Menteri dari Nasdem dan PKB. Saya harap Jokowi berani melakukan hal ini karena kalau dikemudian hari pengumuman komposisi kabinetnya ada Menteri dari PKB dan NasDemmaka yang dibanggakannya tentang Tanpa Pamrih hanya basa-basi Politik dan lelucon ala Joko Widodo.

Pada Rapimnas PAN tadi sore sudah memberikan sinyal kuat kepada kita bahwa Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa akan berduet, tinggal tunggu harinya saja untuk deklarasi. Pasangan ini kalau hanya ada dua Capres pada pemilu nanti akan menang dari Joko Widodo

Salah seorang petinggi Demokrat menyatakan akan mencalonkan Sri Sultan sebagai capres Demokrat. Sri Sultan adalah figuryang baik dan mampu bersaing tapi apa gunanya Konvensi, kalau saya menjadi salah seorang peserta konvensi saya akan tuntut dengan pasal Penipuan, kalau dikemudian hari partai Demokrat betulmencalonkan Calon lain selain peserta Konvensi. Pernyataan ini menjelaskan pula bahwa sebenarnya pelaksanaan Konvensi hanya basa-basi dan buang-buang waktu. Tapi saya sangat heran kenapa pesertanya masih semangat dan memaksakan diri.

Saya turut bersimpati pada Aburizal Bakrie, didalam tubuh Golkar dia digoyang sedangkan diluar Dia dijauhi untuk membentuk koalisi Capres dan Cawapres. Safari Politiknya pada Prabowo dan yang terakhir pada Jokowi semakin melemahkan posisinya di Internal Golkar. Dukungannya kepada Jokowi adalah dukungan pribadi yang kemungkinannya akan dibatalkan pada Rapimnas Golkar karena keinginan Akbar Tanjung untuk maju sebagai Cawapres semakin mendapat dukungan dari Internal Golkar. Pesan saya pada Aburizal Bakrie tidak ada yang mustahil berjuanglah hingga menit terakhir pendaftaran Capres dan Cawapres. Kuncinya ada di Rapimnas, anda mempunyai kemampuan untuk menang di Rapimnas, menangkan itu dan peluang akan kembali terbuka.

Hari Yang Indah Untuk Bertempur

Jnovovic69@yahoo.com ( Alec Baldin )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline