Sudah lama nggak main ke Kampung Kompasiana, sekalinya main, eh...bejibun artikel yang membahas tentang sosok ibu yang satu ini.
Karena gue nggak kenal dan nggak punya kepentingan dengan Pilkada DKI, gue juga nggak pernah 'klik' dan membaca isi artikelnya, walau pun selalu terbaca setiap judul artikel yang mungkin menulis dan membahas Ibu ini.
Tapi kenapa gue tiba-tiba ikut membahas tentang Sylviana Murni?
Begini....
Semuanya berawal dari obrolan ngalor-ngidul pas istirahat makan siang di tempat kerja. Kebetulan beberapa teman kerja berasal dari daerah yang berbeda. Mulai dari Surabaya, Yogyakarta, Sulawesi NTB, NTT, Jakarta dan beberapa daerah lain dari segala penjuru Indonesia.
Istilahnya pertemanan kami ini, Bhineka Tunggal Ika!
Pada saat makan siang tersebut beberapa orang teman yang berasal dari Jakarta mulai membuka percakapan tentang siapa yang akan dipilih pada hari H, atau saat pencoblosan berlangsung.
Menariknya mereka tidak satu suara dan ketika obrolan ini berlangsung, masing-masing ternyata sudah menetapkan siapa yang akan dipilih nanti. Lucunya malah beberapa teman yang bukan berasal dari Jakarta malah satu suara, dan semuanya sepakat memilih pasangan Ahok dan Djarot.
Wkwkwk....
Sudah ah, gue cuma melatih otot jari yang mulai kaku dan kalau artikel ini dianggap nggak bermutu. Yah, jangan dibaca. Karena ujung-ujungnya nyesel dan nyesek.
Terus masalah judul di atas pegimana? Lha, emang gue kagak kenal dengan yang namanya Sylviana Murni. Jadi terserah elu. Emang gue pikirin?