Lihat ke Halaman Asli

Lady Gaga, Lagi dan Lagi!

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13379543202108830171

Lagi lagi Lady Gaga, seperti kejadian tadi siang sehabis interview di kebon sirih langsung pulang ke bandung pake travel merah – merah di sarinah sekitar jam 3 lebih, trus mampir di blora ngangkut beberapa penumpang. Langsung putar arah ke jalan kendal dan purworejo, pas mau belok ke thamrin ribuan masa FPI kembali mengibarkan benderanya. Bukan buat aksi pamer atau mendukung salah satu cagub dan cawagub DKI, tapi jelas demo Lady Gaga.

Mereka lengkap dengan sorban dan kopiah putihnya, lalu ada yang berpenampilan layaknya intifada. Momen ini saya abadikan lewat smartphone dan ternyata mbak yang duduk di depan saya pun melakukan hal yang sama. Gak di sangka ternyata ada salah satu orang rombongan terakhir yang ikut demo melihat saya dan mbak depan saya lagi ngambil momen ini, lalu dia pun mengaacungkan jari tengah dan mengepalkan bogem tanda mengancam lalu menghampiri kaca jendela. Tak berapa lama datang polisi yang mengawal dan teman FPI nya melerai dan meminta maaf atas yang dilakukan temannya.

Jalanan yang memang tiap hari sudah macet tambah macet lagi dengan kejadian ini, saya kira jumlahnya ada ribuan karena pas turunan stasiun sudirman saya lihat ke depan jalan satu jalur hampir penuh dengan rombongan FPI. Di jalur lambat pun saya lihat ada 2 mobil lengkap dengan poster ukuran besar yang kalau saya ga salah inget “Lady Gaga penyembah setan” lalu di poster yang sama tertera FUI.

Suasana di dalam mobil pun yang tadinya adem ayem berubah jadi ngobrolin Lady Gaga, seperti ibu di sebelah saya yang tidak menyetujui di adakannya show ini bukan karena desas desus ajaran setan tapi lebih ke aksi panggungnya yang cenderung seronok dan mbak depan saya yang agak bersemangat bagaimana dia mengagumi Lady Gaga, Si Om yang duduk di sebelah supir yang bilang dia juga ga suka dengan Lady Gaga karena melecehkan agamanya (nasrani), Bapak yang di belakang saya yang ga bersura haya ngobrol dengan telepon ngomongin mandeknya bisnis batu bara ke luar negeri dan saya yang bilang kenapa promotor harus ngadain show nya di jakarta bukan di Bali yang penduduknya sangat toleran dan jelas selera internasional. Tentu belakangan topik ini sangat hangat di bicarakan banyak kalangan dari obrolan ibu – ibu gosip di komplek saat beli sayu, abang – abang ojek di pangkalan, anak nongkrong, pegawai kantoran atau sampai jadi salah satu muatan dalam khotbah di masjid saat sholat jum’at dan ini memang saya dengar sendiri.  Ya semoga saja ini bukan akal – akalan salah satu pihak supaya konser ini sukses di gelar, atau sebagai agenda pengalihan isu – isu panas belakangan ini. Semoga




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline