Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Tahun Baru 2015 Masehi

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu pada tanggal 1 Januari kita sudah menginjak tahun baru 2015 Masehi, di mana tahun Masehi adalah tahun yang dianggap sebagai tahun dan penanggalan resmi oleh khalayak Nasional dan Internasional. Bagaimana dengan perayaan tahun baru kamu tadi malam? Banyak orang merayakan tahun baru Masehi dengan berbagai macam perayaan dan pesta, tetapi saya merayakan tahun baru masehi ini secara sederhana dan biasa saja, makan malam bersama keluarga di sebuah restoran ikan bakar sampai pukul 9 malam, setelah itu pulang ke rumah dan nonton acara tahun baru di beberapa tempat yang ditayangkan di beberapa stasiun TV swasta. Perayaan tahun baru Masehi memang sudah dianggap sebuah kegiatan rutin dalam menyambut tahun baru, berbagai pesta dilaksanakan dalam merayakan untuk menyambut tahun baru itu seperti panggung hiburan dengan artis-artis terkenal yang bayarannya mahal, pesta kembang api yang menghabiskan uang jutaan bahkan milyaran rupiah, pawai kendaraan sehingga membuat ruas-ruas jalanan menjadi macet, dsb. Pesta perayaan dalam rangka menyambut tahun baru masehi di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim sudah dianggap sebagi pesta biasa yang rutin diadakan setiap tahun, tetapi sadarkah kamu bahwa pesta-pesta tersebut sesungguhnya merupakan penghamburan uang dan materi lainnya yang sangat berlebihan? sementara di sisi dunia lain banyak rakyat yang masih menderita, kelaparan, kekurangan dan kemiskinan, jangankan untuk pesta untuk makan saja mereka masih kesulitan, bahkan saat orang lain menangis karena memperoleh musibah. Merayakan pesta tahun baru Masehi secara legal memang tidak dilarang sepanjang tidak melanggar kaidah dan undang-undang yang berlaku, tetapi di sisi lain kita khususnya muslim harus mampu menyaring kegiatan mana yang memiliki kaidah dan manfaat dan mana yang tidak perlu dilakukan karena sifatnya hanya foya-foya dan pemborosan? Islam melarang umatnya untuk berfoya-foya dan bermewah-mewahan. Daripada digunakan untuk keperluan yang tidak sesuai dengan akidah yang dianut lebih baik kalau disumbangkan saja kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Dalam salah satu surat Al-Quran dijelaskan bahwa "sebagai muslim tidak diperbolehkan mengikuti dan merayakan sesuatu kalau belum mengetahui dan memahami untuk apa suatu perayaan tersebut dilakukan ?", maksudnya tentu saja agar muslim tidak terjerumus kepada hal-hal yang dilarang oleh Islam dan terbawa arus melakukan hal-hal yang dilakukan dan dirayakan oleh non-muslim. Tentu saja semuanya kembali kepada pribadi kamu, tetapi alangkah lebih baiknya kalau bisa berpikir dan berbuat dengan lebih bijaksana dan sesuai dengan kaidah dan akidah agama yang kita anut dan kita taati. Dalam menyambut tahun baru 2015 Masehi ini sudahkan kamu merenungkan apa saja yang terjadi dan dijalani selama tahun 2014? sudahkah kamu bersyukur atas semua rahmat dan rizki yang telah diperoleh selama ini??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline