Lihat ke Halaman Asli

Biyan Mbois

Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Belajar Menulis Tanpa Ide

Diperbarui: 18 Januari 2020   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata yang kutemukan :
1. Lemari
2. Remote
3. Piring
4. Anak
5. Selimut
6. Bantal

cerita yang tersusun :

Aku baru pulang dari masjid sehabis Maghriban. Perut terasa perih dihantam lapar. Begitu masuk rumah kubuka LEMARI makan.

Astaga! tak ada satupun makanan di sana. Adanya mangkok kosong bekas menaruh makanan. Akhirnya dengan gontai aku melangkah ke ruang tengah. Kuraih REMOTE dan mulai mencari saluran siaran tv. Saat asik melihat tv, tiba-tiba kudengar suara PRAAANK !! dari ruang depan.

Dengan bergegas secepat macan tutul kulari ke sana. Kulihat PIRING pecah berantakan bersama kuah dan isi sop yang berserakan di lantai.

Kulirik ke arah pintu, ANAK bungsuku berjongkok meringis kesakitan memegangi lututnya yang berdarah. "Sini Nak. Papah tuntun kamu ke kamar," kataku mencoba menenangkan dirinya.

Begitu sampai kamar, kubaringkan anakku ke kasur dan kututupi tubuhnya dengan SELIMUT. Agar kakinya merasa nyaman, bagian bawahnya kuganjal dengan BANTAL.

Sambil menutup pintu kamar sebelum pergi,
kukatakan padanya :"Tenang Nak, 30 menit lagi Papah akan membawakan sop enak untukmu".
"Emang Papah bisa masak ?"
"Bisa dooong," jawabku mantap.

Setelah di ruang tengah kupencet nomor Go Food.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline