Lihat ke Halaman Asli

Biyan Mbois

Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Tiga Manusia dengan Tiga Puluh Puisi

Diperbarui: 27 Desember 2019   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada begitu banyak hal yang kita bicarakan saat bersama. perbincangan kita seperti makanan yang menumpuk di meja atau seperti hujan di bulan Desember. hebatnya lagi kita tak sekalipun tergoda untuk melihat telepon genggam kita meskipun penuh dengan nada dering yang entah panggilan atau pesan singkat. semuanya terabaikan demi intimnya sebuah perbincangan.

sudah berapa lama kita bertiga bicara ? lima atau sepuluh jam ? entahlah. waktu pun menjadi beku saat kita bertemu

sudah berapa gelas kopi kita tandaskan ? lima atau sepuluh gelas ? entahlah. rasa pahit kopi pun menjadi pemanis

sudah berapa batang rokok kita hisap ? lima puluh atau seratus batang ? entahlah. racun nikotin pun menjadi hormon penguat

kawan, kalian benar kalau puisi tak akan lahir dari hati yang penuh kebohongan.

Ajibarang, 27 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline