Lihat ke Halaman Asli

Biyan Mbois

Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Tentrem

Diperbarui: 23 Oktober 2019   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TENTREM (inner peace) itu kekinian. Ia hadir di saat ini,detik ini dan di sini. Yang hadir di masa lalu adalah kenangan, memori, nostalgia atau ingatan. Yang belum datang masih berupa angan-angan, impian, cita-cita atau rencana.

Yang dari masa lalu dan yang masih angan-angan itu bikin emosi naik turun ngga stabil, bisa bikin bahagia atau menderita.
Sedangkan TENTREM itu netral, otonom, tidak berbohong dan powefull. Ia tak terpengaruh kondisi di luar diri dan kepemilikan atas sesuatu.

TENTERAM itu "tiada sedih~tiada bahagia","tiada suka~tiada duka", "tiada kepuasan~tiada kekecewaan". TENTERAM adalah suasana,kondisi,sifat dan kenyataan yang TIDAK ADA APA-APA, KOSONG TAPI ISI~ISI TAPI KOSONG. IA adalah situasi/keadaan/state di atas senang/bahagia.
Kondisi senang/bahagia terjadi krn terpenuhinya keinginan, harapan, cita-cita dan doa.

Harus ada kesesuaian antara kondisi LUAR (obyek) yg diharapkan dengan kondisi DALAM (subyek) yg mengharapkan.TENTREM tidak mensyaratkan hal itu. TENTREM sepenuhnya urusan NJERO/DALAM.

TENTREM lahir dari kedalaman hati terdalam ( deepest inside your heart ). Mau keinginannya terpenuhi atau ngga, mau cita-citanya terwujud atau ngga, suasana/kondisinya tetap, tak terpengaruh : tetap TENTREM.

TENTREM menghasilkan suasana TENTERAM untuk orang tersebut dan MENENTRAMKAN orang lain di sekitarnya ( TENTREM lan NENTREMAKE ).
Orang tidur, orang gila bisa saja TENTREM tapi belum tentu MENENTRAMKAN orang lain.

TENTREM itu aktif. Mendorong orang untuk terus bergerak memaksimalkan potensinya. Menghasilkan karya-karya kreatif untuk kebaikan banyak orang, mengolah masalah dengan bijaksana untuk menemu solusi cemerlang dan menyerahkan hasil usaha sepenuhnya kepada SANG MAHA TENTREM : URIP, Gusti Ingkang Moho Suci.

Sumangga, keparengE. Rahayu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline