Lihat ke Halaman Asli

Biyanca Kenlim

Yo mung ngene iki

[SemarKutigaKom] Setelah E-Toll, Siapkah Anda dengan E-Cuci Baju?

Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[SemarkutigaKom] Mesin cuci bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian gaya hidup. Tanpa perabotan mesin cuci setelah Lemari es atau kulkas rumah terasa belum keren. Bahkan dalam salah     satu candaan Raim Laode , pemuda harapan Bangsa made in  Wakatobi Indonesia bagian Timur di penampilan stand up komedinya menyatakan, jika emaknya sudah tidak menciut, dengan bangga   pamer ke tetangga, grup arisan, saat belanja kepasar, kalau dia sudah punya mesin cuci dong di rumahnya..........walau listrik belom masuk ke kampungnya....jeeeee.

Di perkotaan, mesin cuci menjadi barang yang wajib dibeli karena kegunaanya sangat membantu pekerjaan rumah tangga. Namun berbeda dengan di Hong Kong, rumah orang orang Hong Kong yang berbentuk apartemen dengan ukuran minimalis, mesin cuci tidak harus punya. Tapi rata rata mereka punya mesin cuci dan pengering sendiri.

Apakah tidak repot terlebih Hong Kong mempunyai empat musim? Saat musim dingin dimana tak ada panas matahari dan terkadang cuaca begitu lembab sehingga mesin cuci diperlukan agar cucian baju lekas kering?

Memang memiliki mesin cuci sendiri akan lebih nyaman. Namun pertimbangan bentuk rumah yang mungil, tak ada tempat buat menaruh mesin serta tempat jemuran, ada sebagian dari orang orang Hong Kong berpikir praktis dengan menggunakan jasa laundry. Seperti apa sih jasa laundry di Hong Kong?

Seperti kebanyakan laundry yang dikenal di Indonesia, baju baju kotor yang perlu dicuci kita bawa ke tempat laundry, disana ditimbang, per kg $hk 6. Untuk rata rata sekali nyuci $hk 50-80.

Jika ada selimut tebal atau baju special macam Jas , bahan yang sensitive atau butuh penanganan special akan di pisah dan ada perhitungan sendiri. Bayar tunai, kasih resit , disitu tertera kapan bisa ambil baju yang sudah wangi dan bersih, biasanya sekitar 1-3 hari, dengan perpanjangan waktu satu bulan jika tidak diambil, barang dibuang.

E-Cuci Baju

Nah menariknya seiring perkembangan jaman, tidak hanya KTP atau jalan Tol yang pakai 'E' sehingga pelayanan menjadi lebih praktis dan mudah, efisien. Cuci bajupun sekarang tidak perlu tenaga pekerja   dan waktu yang lama. Dengan metode coin atau tap menggunakan e money, ngelaundry pun semakin praktis , hemat dan higenis. Ini satu bentuk modernitas hidup. Satu terobosan peningkatan pelayanan bagi para pengguna jasa cuci baju. 

img-20171012-161135-jpg-59e0322c7aafb22e570a1af2.jpg

Mari kita bandingkan jasa Laundry manual dengan E-Laundry.

E- Laundry lebih membawa manfaat buat konsumen,  1) individu: baju kotor kita tidak dicuci bercampur dengan baju kotor orang lain. Merekapun (pemilik) membersihkan dan mensteril semua mesin yang ada secara rutin. Kebersihan terjamin.

2) Personal: privasi kita akan terjaga, di Hong Kong, ritual mandi sehari cuma sekali saat mau tidur, selain menghilangkan penat setelah seharian kerja, tempat tidur adalah tempat yang bersih serta edisi menghemat air, begituh..tapi mereka rajin mengganti celana dalam , dalam sehari namun malas mencuci langsung. Jadi kala cucian kotor numpuk ada beberapa perangkat daleman juga yang dengan E-Laundry  tak perlu jengah celana dalam dipegang tukang cuci atau bahkan tercampur dengan celana dalam orang lain.

3) Quick and clean: biasanya jika kita menggunakan jasa laundry, dibutuhkam waktu sekitar 1-3 hari seperti keterangan diatas, untuk mengubah baju kotor menjadi bersih dan wangi. Di E-laundry cuma dibutuhkan maksimal 2 jam. Proses cuci pada E-Laundry jelas jauh lebih cepat dibandingkan dengan laundry kiloan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline