[caption caption="Sumber foto:blogspot.com"][/caption]
Beberapa bulan yang lalu, satu prahara sempat menghebohkan jagad Kompasiana gegara terbongkarnya kedok seorang narapidana yang seharusnya menghuni penjara dengan segala aturan sebagaimana raga yang tak merdeka.
Tetapi karena "kesaktianya" , beliau mendapatkan perlakuan yang istimewa , suka suka bebas keluar masuk, termasuk bebas menggunakan fasilitas internet untuk memantau berita, meng akses dunia luar melalui sosial media bahkan sebagai penulis aktif di Kompasiana , mempunyai murid , tim hore, dan tak bisa di pungkiri banyak sekali pembaca yang menjadi penggemarnya karena keunikan dan kekhasan gaya tulisanya. Sempat bertahan beberapa tahun karena termasuk asset Kompasiana, kemudian di banned setelah heboh kasus terbongkar.
Prahara itu sempat memecah belah keluarga besar Kompasiana, suasana begitu menegangkan dan panas, sungguh tak nyaman , membuat hengkang beberapa kawan, terutama termasuk salah satu artis Kompasiana "pemeran" mbak Ifani yang kemudian memilih menghapus semua artikel, menghilang dan tak kembali lagi.
Tak berlangsung lama memang, karena sejatinya para Kners semua dewasa , bijak dan menyerahkan semua pada pihak yang berwenang untuk menanganinya walaupun entah apa tindak lanjutnya kecuali si terpidana di pindah ke gunung sindur yang lebih ketat pengawasanya, untuk hal hal lainya seperti biasa berakhir "entahlah......
Kini badai telah berlalu, semua kembali normal , kabar terbaru mbak Ifani kembali aktif menulis lagi dengan gaya dan bahasanya yang cerdas dan khas, namun tidak lagi di Kompasiana, beliau menyalurkan hobynya di Seword.com bersama Kners Alan Budiman yang resmi memilih mengundurkan diri dari Kompasiana dan mandiri di Seword.com., selamat mas Alan dan Mbak Ifani moga sukses menyertai.
Nah ada satu lagi kawan yang juga sempat menghilang, si mojang cantik nan cerdas dan pandai berpuisi dari Kampoeng Hujan yakni Dewi Pagi yang sangat menawan, dari raut muka juga tulisanya, kini telah hadir kembali. Senang rasanya mendengar kabar mbak Dewi baik baik saja , saya yang sempat gelisah kehilangan sosok energik ,ceria tiba tiba semalam hadir di chat mengabarkan jika dia tak kurang suatu apa.
[caption caption="Sumber foto: fb dewipagi"]
[/caption]
Harapku , kembalilah menulis mbak Dewi, Lupakan yang telah lalu. Seluruh kawan merindumu , puisimu, canda ceriamu, senyum ramahmu, dan karya karya mu. Sekian lama kau torehkan tinta penyalur hasrat dan imajinasimu, puisi indahmu memikat Menghiasi Kompasiana, tidak kah kau rindu untuk kembali berkumpul di keluarga besar Kompasiana yang tetap setia menunggu hadirmu. Dan kami dengan hangat akan menyambutmu dengan pelukan tulus damai penuh persahabatan.
Kemudian sempat di selingi ontra ontra kedua dengan cerita makan siang di istana, juga membuat suasana kembali panas bergelora, pun memakan korban hengkang nya beberapa kawan, sungguh di sayangkan, namun di setiap kejadian pasti ada hikmah dan pesan yang bisa menjadi pembelajaran. Kedewasaan, kesabaran dan kepala dingin harus di utamakan untuk menyelesaikan setiap persoalan.