Lihat ke Halaman Asli

Biyanca Kenlim

Yo mung ngene iki

Ibu Menteri Susi Pudjiastuti, Gak Ada Matinya!

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1415197929705352371

Setelah euforia dan Jokowi mania merasuk  mewabah  ke seluruh pelosok negeri yang menginginkan adanya perubahan, kini Jokowi menelurkan satu rasa optimis dan harapan perubahan pada sosok cabinet kerjanya.  Tak ada suatu keputusan yang sempurna yang akan membuat semua pihak puas dan  bahagia,  namun susunan kabinet Jokowi - JK yang di namai kabinet kerja , paling tidak jauh lebih baik, karena  18 dari 34 menteri berasal dari professional terpercaya dan sudah melalui tahapan tahapan saringan dari segala masukan terutama mereka bebas korupsi setelah mendapatkan rekomendasi  dari KPK. Lembaga di mana kini rakyat menaruh percaya.

Salah satu menteri yang semakin hari terlihat  etos kerjanya yaitu menteri  Kelautan dan Perikanan ibu Susi Pudjiastuti,  lepas dari isu isu negativnya,  setiap  hari setelah pelantikanya,  beliau menunjukan gebrakan-gebrakan yang membawa angin segar perubahan.  menebarkan energy positif yang selalu di tunggu para bawahanya,  para pencari berita  juga seluruh masyarakat Indonesia.

Seperti halnya dulu  sampai sekarangpun dengan Jokowi,  fenomena tentang ibu Susi,  tiada waktu sedetikpun untuk tidak mengikuti apa yang akan di lakukan ibu susi dalam keseharianya dalam bertugas.  bicaranya yang lugas to the point, bahasa tubuhnya yang gesit cekatan menunjukan orang yang gila kerja, dan keputusan-keputusan dengan cara berpikir yang out of the box , memperlihatkan beliau cerdas,  itu di buktikan dengan segala keberhasilanya slama ini.

Di hari pertama beliau bertugas,  setelah berkelliling blusukan untuk mengenal lingkungan dan tempat kerja kantornya,  beliau meminta untuk di pasangkan peta Indonesia di mana selama ini , ruangan itu kosong tanpa peta,  tampak sepele, tapi bagi ibu susi  itu suatu hal yang ganjil, bagaimana bias mengenal dan mengawasi luas dan titik2 tertentu di dunia perlautan jika tidak ada peta  di depan mata,  walau semua bisa  di akses dengan kecanggihan alat  tekhnologi ,  namun dengan peta  yang terpampang di dinding  beliau bisa lebih detil mempelajari setiap waktu.

Beliau merubah jam kerja menjadi lebih awal yang di sambut positif oleh semua  bawahanya,  dengan tujuan positif,  terhindar macet,   lebih semangat,   lebih fresh  di harapkan menghasilkan produktifitas yang lebih tinggi. di bawah kepemimpinan beliau pun mereka merasakan  aura optimis untuk bekerja lebih baik demi kemakmuran dunia kelautan dengan segala aspeknya pada khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya.

Hari ini ibu Susi juga membuat para senator geleng-geleng heran , kagum  dan memuji  akan  ketegasan dan kecerdasan ibu Susi yang tercermin dari cara  bicara yang expresif  to the point tanpa basa basi " kita punya laut yang begitu luas, tapi hanya ada 70 kapal patroli,  dan hanya 10 yang berfungsi??  juga pertanyaan lain (condong ke keluhan) " lalu kalau saya mau keluarkan kebijakan apa harus ijin DPR? saya dengar ijin sampai 2 tahun, lalu 5 tahun saya bisa ubah apa? saya tak habis pikir , untuk rakyat kok izinnya lama,  begitu keluhnya terus terang. sumber www.detik.com

Menyadari  gaya bahasanya yang lugas tanpa basa basi tidak  sebagaimana bahasa  birokrasi, ibu Susi sempat meminta maaf jika bahasanya berantakan, jika ada kamus bahasa birokrasi beliau akan mempelajarinya" ungkap beliau yang di sambut  gemuruh tepuk tangan.

aaah... Ibu Susi,   semakin kagum saya padamu,  masyarakat Indonesia menaruh harap , semoga di bawah kepemimpinanmu, yang penuh ide ide segar dan gagasan2 yang tak pernah muncul di kementrian ini sebelumnya,  Kelautan ,  Perikanan  dan para pelakunya terutama para nelayan  akan  bertambah JAYA. tak heran  jika media Singapure pun menjadikan Ibu susi sebagai headline berita . Karena Susi Pudjiastuti gak ada matinya  ! I love you bu..dan jayalah negeriku!!

*Salam Damai Anak Negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline