Lihat ke Halaman Asli

Bisyri Ichwan

TERVERIFIKASI

Simple Man with Big Dream and Action

Masa Kesetiaan

Diperbarui: 28 Desember 2020   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAKESTA. Masa Kesetiaan Anggota IPNU IPPNU (Foto : Tim IPNU Kedunggebang)

"NU berpijak pada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah karena secara akidah mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi, secara fiqih mengikuti salah satu dari empat madzhab, yakni Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i dan Imam Hambali. 

Sedangkan secara Tasawwuf mengikuti Imam Junaid Al-Baghdadi dan Imam Ghozali", aku memperkenalkan lebih jauh tentang NU dan Aswaja kepada calon rekan IPNU dan calon rekanita IPPNU pada acara MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) pada Jum'at malam Sabtu yang lalu di Kedunggebang, Tegaldlimo, Banyuwangi.

Tidak seperti biasanya, Gus Rizki menelpon kepadaku. Biasanya kami saling komunikasi lewat pesan Whatsapp saja. Biasanya dalam kondisi seperti ini, berarti ada sesuatu yang penting. "Sehat Gus?", aku langsung mengawali bertanya kabar dan Gus Rizki menjawabnya dengan alhamdulillah dan to the point menyampaikan maksud dari menghubungiku.

 "Mohon maaf Gus, saya sedang di Bojonegoro. Teman-teman IPNU meminta tolong anda untuk mengisi Ke-NU-an dan Aswaja sebagai ganti dari saya yang tidak bisa hadir. Mohon maaf merepotkan", ungkapnya.

"Kapan waktunya Gus?", sebelum mengiyakan, aku bertanya balik untuk memastikan jadwal yang aku punya dan berharap tidak bebarengan dengan rutinan pengajian yang aku lakukan bersama para santri di pesantren dan beberapa organisasi yang aku ikuti. "Jum'at malam sabtu besok Gus", jawab Gus Rizki. 

Saat Gus Rizki menelponku, adalah malam jum'at dan aku sedang berada di Melik, Parijatah Kulon untuk shilaturahim di rumah orang tua. Artinya aku hanya punya kesempatan tidak lebih dari 24 jam untuk mempersiapkan materi yang hendak disampaikan saat acara MAKESTA nantinya.

"Berarti besok malam Gus?", tanyaku memastikan kepada Gus Rizki. "Iya Gus", jawabnya sambil tertawa. "Sepertinya anda punya PPT yang berkaitan dengan Aswaja Gus, yang dulu pernah disampaikan pada saat acara PCNU Banyuwangi", aku merayu Gus Rizki untuk bisa memberikan file PPT sebagai tambahan materi yang nantinya bisa aku sampaikan. 

"Masih acak-acakan materinya Gus, kalo berkenan, bisa saya kirimkan filenya", jawabnya. "Boleh, silahkan, saya tunggu Gus", jawabku. Benar saja, Gus Rizki akhirnya mau mengirimkan file tentang Ke-NU-an yang pernah dia sampaikan pada saat acara Santri Camp di Songgon.

Aku membacanya. Mempelajarinya. Setidaknya bisa menambah pengetahuan untukku tentang NU dan Aswaja selama ini. "Tolong panitia anda kasih nomor saya Gus", aku menghubungi Gus Rizki kembali. "Siap Gus". Beberapa saat kemudian, ada WA masuk. Dia memperkenalkan diri bernama Nadhir, ketua IPNU Kedunggebang. 

Panitia dari acara MAKESTA besok. Memastikan bahwa aku sudah siap untuk mengisi acara besok. Rupanya, ada yang tidak Gus Rizki sampaikan. Aku tidak hanya menggantikan posisi Gus Rizki saja, tapi juga menggantikan posisi Gus Fikri yang mantan ketua IPNU Banyuwangi, karena keduanya berhalangan hadir saat acara, aku diberikan amanat untuk menggantikan keduanya. Dua materi sekaligus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline