[caption id="attachment_110274" align="alignnone" width="300" caption="Bukan dia yang nubruk lho ya... :D (Image by : www.egyptiandancer.com)"][/caption] Hush! Belum pernah saya memakai judul ini. Semoga diizinkan ya. Kali ini saya ingin berbagi kisah sederhana lagi aja. Beberapa hari di rumah, berkutat dengan muqorror karena bentar lagi awal Juni besok semua teman-teman mahasiswa universitas al-azhar akan memulai ujian semesternya. Pagi hari tadi, ada inspirasi untuk jalan-jalan bentar. Gatel, kalo diam di rumah terus. Kebetulan jug kontainer pengiriman personal effect akan diberangkatkan ke Indonesia, sehingga ini kesempatan juga buat saya dan teman-teman satu rumah jika ingin mengirim oleh-oleh atau barang bisnis buat teman, kolega atau keluarga di Indonesia. Tujuan jalan-jalan kali ini adalah city star mall. Mall yang terletak di heliopolis, sebenarnya masih dekat dengan nasr city, tapi udah masuk kekuasaannya tempat berdiri istana negara. Jam 10 pagi usai menunggu teman-teman yang menyelesaikan kerjaan mengunduh tauge. Saya bersama asif pergi ke bawwabah tiga. Cuaca mesir kali ini emang kurang jelas. Kadang dingin kadang panas, tapi bukan panas dingin loh ya. :). Walaupun kelihatannya panas, saya tetap memilih memakai jaket dan mencoba mandi terlebih dahulu. Biasanya kadang tanpa itu. Kami mencoba menunggu di depan khairuzzaman. Menunggu bus kecil bernomor 81 yang melewati jalur di syarq mall hingga city star. Lumayan lama kami menunggu. Sekitar tiga hari saya tidak keluar rumah dan tidak pernah kena sinar matahari. Rasanya lemes. Maklum, apartemen tempat saya tinggal di lantai ardiyah (pertama) dan jendela jarang kebuka. Tiap hari lampu selalu hidup. Kayak hidup di dalam goa. :p Nomor 81 muncul. Kami naik. "eh, bus ini ada wirelesnya loh", kata asif. "ya udah coba aja", jawabku. Aku melihat di sekelilingku dan mencoba membaca beberapa tempelan pengumuman di jendela di dalam bus. Memang besar. Disitu ada tulisan pakek inggris dan arab. Saya lupa jelasnya. Yang pasti tulisannya memberitahukan bahwa bus ini menyediakan wireless untuk buka internet dan dikasih tau juga passwordnya. Lumayankan. Gratis lagi. Temanku mulai ngutek-ngutek hp experianya. Password juga udah dimasukkan. Tapi emang sial kali ya, tetap aja gak bisa masuk. Mau nanya sama "sawwak" (sopir) males. Ya udah. Akhirnya gak jadi intenetan pakek wireless. Jalanan macet. Bukan Cairo kalo gak macet. Apalagi ditambah di Nasr City itu walaupun udah kota, tapi gak ada lampu merahnya (lampu lalulintasny), bisa dibayangkan kan gimana ruwetnya. Dari pada membayangkan mending besok ke sini sendiri aja ya. :) "Nazil?" (mau turun ?), seorang ibu di depan saya menanyai. Maklum, saya duduk di kursi paling belakang, sehingga untuk bisa ke depan harus melewati beberapa penumpang yang ada di depan. Dan tau sendiri. Badannya orang Mesir gede-gede, apalagi yang perempuan dan yang udah ibu-ibu. Dua kursi kadang hanya muat untuk satu orang. Aneh juga kadang. Cewek Mesir yang muda padahal cantiknya kayak gitu, tapi kalo udah tua kok kayak gitu. :D Mana ditubruknya. Mungkin anda bertanya ya. Bentar-bentar. Izinkan saya terus menulis cerita ini terlebih dahulu. Untuk kejadian itu saya alami ketika pulang dari city star, ketika badan saya udah terasa capek setelah keliling mall yang paling gede di kawasan heliopolis ini. Kami langsung menuju mall lewat pintu masuk yang kalo malam sering buat masuk para orang Mesir yang ingin nonton cinema (bioskop). Walaupun masih pagi. Mall udah lumayan ramai. Cafe di dalam mall juga udah banyak yang dibuat sarapan. Oh iya. Ada yang menarik perhatian saya. Namun sayang kok tadi gak saya foto ya. Ketika saya masuk ke mall, sekitar 50 meter dari pintu masuk, ada tempat di dalam mall yang bertuliskan "Bali", itu isinya adalah kumpulan handicraft asli Indonesia khususnya Bali. Wah, bangga dong ya, produk kita udah menyebar ke luar negeri. Harganya benar-benar lumayan mahal. Mulai dari EGP 300 hingga ada yang ribuan EGP. 1 EGP itu sama dengan 1500 IDR. hehe. Tujuan saya masuk ke mall ini adalah ke Spinneys untuk mencari olive oil atau minyak zaitun. Kebetulan ada seorang sahabat di Jakarta dan Bali yang minta untuk dipasarkan di restoran untuk minyaknya pizza dan juga digunakan untuk spa kecantikan. Setau saya di dunia ini olive oil yang paling terkenal emang dari tiga negara, satu dari Mesir, setelah itu Spanyol dan terakhir Italia. Kali ini mereka ingin nyoba yang dari Mesir. Alhamdulillah dapat, ya, walaupun gak dapat semua, karena yang saya cari adalah yang extra light, sementara di Mesir adanya cuma yang extra virgin. Semua olive oil yang import dari Spanyol dan Italia juga virgin semua. Ya, gak apa-apa. Kita mencoba mencari pasarnya. Kebetulan kebutuhan akan minyak ini masih tinggi, sehingga penetrasi pasarnya insya Allah mudah. Saya juga mencoba nanya-nanya harga laptop. Ternyata laptop apple yang beberapa waktu lulu saya beli, harganya masih tetap sama. Padahal udah hampir 7 bulan. Awet juga ya harga segitu tetap bertengger, padahal laptop yang lain harganya udah turun. Sony Vaio juga sudah banyak mengeluarkan model baru. Ada satu merk sony yang saya suka, harganya yang gak saya suka, di sana dibandrol 12000 EGP. Tinggal ngalikan kalo 1 EGP sama dengan 1500 IDR. Lumayan kan. Catatan saya suka loncat-loncat. Namanya juga catatan sederhana tanpa topik niche yang jelas. Namun semoga memberikan inspirasi. Ini hanya catatan pengalaman hidup saya yang bisa saya share ketika masih hidup di Egypt. Oke. Capek juga jalan-jalan keliling mall. Tapi lumayan juga. Ada beberapa inspirasi terbuka dengan melihat produk-produk yang terpajang. Sayang juga. Kenapa dari sekian banyak produk yang dipajang kok masih sedikit produk Indonesia. Ketika saya amati. Produk import kebanyakan masih dibooking sama China, Thailand dan Brazil. Kemana Indonesia. Hampir semua merk sarden yang ada hanya didominasi oleh dua negara. Kalo gak Maroko ya Thailand. Lah, Indonesia kan banyak sekali pabrik sarden. Kenapa gak bisa menembus Mesir. Ini PR kita bersama. Tanya kenapa ?! Capek. Saya memutuskan untuk pulang dan mencegat bus dengan nomor yang sama. Dengan menenteng satu kresek dan teman saya juga menenteng satu kresek. Belum berapa lama, asif mendapatkan tempat duduk dan saya tetap berdiri. Nah, ketika tetap berdiri inilah, si sopir nyupirnya agak lumayan. Tau sendirilah seperti apa cara nyetirnya orang Mesir. Kalo anda pernah ke Mesir pasti tau. :) Ketika dia ngerem dadakan. Ada satu cewek di depan saya. Lumayan sih orangnya. Mungkin dia waktu itu lupa tidak pegangan, sehingga ketika si sopir mengerem mendadak, eh, dia langsung menubruk saya dan seorang ibu di depan saya yang duduk malah ketawa. Sepertinya cewek yang nubruk saya itu agak malu. Teman saya hanya senyum-senyum. Saya bilang ketika udah turun dari bus, "baru kali lho selama di Mesir, aku ditubruk oleh cewek Mesir. xixixi". Ya. Cuma seperti itu sebenarnya cerita kisah penubrukan itu. hehe. Gak ada yang istimewa menurut saya. Yah, paling tidak bisa membuat anda penasaran. Bahwa, ada banyak kisah sederhana di dalam kehidupan kita yang bisa kita bagikan kepada yang lain, walaupun kisah itu terlihat sederhana. Udah dulu ya, ketika saya mengetikkan kata ini, di Mesir tepat pukul 3:19 pagi dan baru aja adzan subuh berkumandang. Kebetulan udah beberapa minggu ini, saya tidak bisa tidur malam. Tidurnya pagi terus, usai shalat subuh. Kebiasaan ngalong kumat lagi. Oke. Selamat beraktifitas kembali. Salam Kompasiana Bisyri Ichwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H