Lihat ke Halaman Asli

SURJADI

https://www.youtube.com/channel/UCzU4eyliNiUy1B5DxQknNWA

Menjelajahi Sejarah dan Keindahan Naarden, Kota Benteng asal Belanda

Diperbarui: 27 Januari 2018   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Naarden adalah kota kecil di propinsi utara Belanda, sekitar 25 km sebelah timur kota Amsterdam.  Kota ini terkenal dengan sistem benteng dan parit dari abad 17 yang dipakai untuk melindungi kota dari serangan musuh.  Naarden adalah salah satu kota di Eropa yang memiliki sistem benteng kuno yang masih awet dan dirawat baik. Hingga saat ini, Naardem masih mempertahankan bukti-bukti kejayaan masa lalunya.

Jalanan di kota tua Naarden

Naarden mendapatkan status kota sekitar tahun 1300 dan kemudian berkembang menjadi kota industri tekstil.  Sayangnya, pada masa perang 80 tahun kemerdekaan Belanda, kota ini diserang pasukan Spanyol, dibakar habis dan banyak penduduknya yang dibantai.  

Asal tahu saja, perang 80 tahun kemerdekaan Belanda terjadi pada tahun 1568 ke 1648 yang merupakan pemberontakan Belanda dengan penduduk mayoritasnya memeluk Agama Kristen menghadapi pemerintahan Kerajaan Spanyol dengan kepercayaan agama dominan yaitu Katolik.  

Gedung tua pemerintahan kota, dibangun 1601

Pasukan Spanyol masuk Kota Naarden lalu mengambil posisi di pusat kota dan memaksa penduduk kota berkumpul untuk kemudian dibantai. Ratusan penduduk meninggal, hanya sedikit diantaranya selamat. 

Bukannya menjadi pelajaran bagi warga lainnya, berita pembantaian tersebut malah semakin membakar semangat kota lain untuk mendukung pemberontakan kepada Spanyol. Pada tahun 1648, perang berakhir dan Rebublik Belanda diberikan status independen. 

Pintu gerbang benteng

Setelah memegang kuasa, pemerintah Belanda mulai membangun benteng pertahanan untuk melindungi kota dari serangan musuh, tapi sayangnya tidak berguna terhadap serangan Prancis tahun 1672 dibawah raja Louis XIV. Akhirnya, pemerintahan Prancis kemudian meneruskan pembangunan benteng.  Setelah pasukan Prancis berhasil ditendang keluar, fase akhir pembangunan benteng selesai tahun 1685, dan sekarang menjadi salah satu peninggalan sejarah benteng abad 17.

Pemandangan dari luar benteng ke arah kota

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi senjata, benteng Naarden mulai tidak berguna, apalagi di akhir abad ke 19. Saat itu senjata api dengan jarak jauhnya dan artileri modern membuat benteng Naarden sama sekali tidak efektif.  Setelah perang dunia I habis, fungsi pertahanan benteng Naarden juga habis dan berubah fungsi menjadi tempat dan bangunan sejarah.

Salah satu gerbang benteng kota Naarden

Karena suasana abad 17 masih dijaga dengan baik, masuk ke Kota Naarden seperti kembali ke abad zaman dulu.  Jalanan kecil yang dibuat dari batu, tidak dari aspal seperti biasanya, gedung-gedung tua (termasuk gedung pemerintahan yang dibangun 1601) dan juga toko-toko antik membuat jalan-jalan di Naarden sebagai pengalaman unik. 

Pemandangan dari atas bukit ke kota Naarden

Naarden adalah kota kecil dengan luas kurang dari 33 km2 dengan total penduduk sekitar 17 ribu, sebagian besar tinggal di luar kota tua Naarden. Karena luasnya yang tidak terlalu besar, mengelilingi kota Naarden bisa dengan berjalan kaki mengunjungi kota tua dan bentengnya.  Bisa juga dengan menyewa perahu untuk mengarungi air yang mengelilingi kota.

Pintu gerbang benteng

Karena jaraknya yang dekat dengan kota Amsterdam, sekitar 20-30 menit dengan kereta, kota Naarden layak dikunjungi sebagai tujuan pendek 1/2 hari. Tidak seperti kota Amsterdam yang sibuk, padat, penuh pelancong, ramai, mampir ke Naarden akan membawa suasana tenang dan santai, tapi tidak kalah dengan Amsterdam dalam hal sejarah.

Bagian kota tua abad 17 Naarden

Baca juga perjalanan ke:
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline