Lihat ke Halaman Asli

Bisnis Digital 2022D

Universitas Negeri Surabaya

Sebuah Klasifikasi Formal Baru untuk Vegetasi Hutan Jepang Berdasarkan Konsep Fitososiologi Tradisional

Diperbarui: 29 November 2023   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: madjongke.com

ditulis oleh Dwi Sukma Ayu

Artikel ini berfokus pada pengembangan sistem pakar berdasarkan sistem fitososiologi tradisional untuk vegetasi hutan Jepang dengan komposisi spesies yang kompleks dan distribusi. Sistem ini diterapkan pada data plot skala besar yang ada dan menetapkan set data hutan Jepang ke dalam unit vegetasi dalam enam kelas, 14 ordo, dan 34 aliansi, di mana setiap unit memiliki banyak taksa diagnostik termasuk spesies karakteristik tradisional.

Apa pengaruh traditional phytosociological concepts terhadap vegetasi hutan di jepang?

Konsep fitososiologi tradisional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap vegetasi hutan di Jepang. Artikel tersebut menyebutkan bahwa klasifikasi formal baru untuk vegetasi hutan Jepang didasarkan pada konsep fitososiologi tradisional. 

Selain itu, konsep fitososiologi tradisional juga digunakan sebagai dasar untuk pengembangan sistem ahli hutan berdasarkan unit fitososiologi hierarkis tradisional. Dengan demikian, konsep fitososiologi tradisional memainkan peran penting dalam pengembangan klasifikasi vegetasi hutan di Jepang.

Metodologi

Melibatkan penggunaan sistem ahli untuk klasifikasi hierarkis otomatis berdasarkan konsep fitososiologi tradisional. Sistem ini telah diverifikasi menggunakan berbagai metode, termasuk konsistensi dengan metode semi-supervised K-means dan modified TWINSPAN, serta kemiripan antar unit. Selain itu, untuk memahami korespondensi unit vegetasi yang ditugaskan terhadap gradien lingkungan, data vegetasi yang digunakan terdiri dari 13.933 plot dan 3.638 taksa, serta 16 variabel lingkungan. 

Pengembangan sistem ahli hutan berdasarkan unit fitososiologi hierarkis tradisional juga melibatkan penggunaan variabel iklim dan topografi serta ekstraksi statistik dari kelompok-kelompok sosiologis. Selain itu, untuk memverifikasi independensi dan heterogenitas antar unit vegetasi, dilakukan perbandingan kemiripan komposisi spesies antar unit vegetasi menggunakan metode semi-supervised K-means dan modified TWINSPAN. Metodologi ini menunjukkan efektivitas sistem ahli untuk klasifikasi vegetasi hutan Jepang.

Integrasi Konsep Fitososiologi Tradisional dan Klasifikasi Formal Vegetasi Hutan Jepang

Artikel tersebut membahas pengembangan klasifikasi formal baru untuk vegetasi hutan di Jepang berdasarkan konsep fitososiologi tradisional. Klasifikasi ini dikembangkan menggunakan kumpulan data besar yang mencakup seluruh kepulauan Jepang. Sistem klasifikasi ini menggunakan sistem ahli untuk klasifikasi hierarkis otomatis dan telah diverifikasi menggunakan berbagai metode, termasuk konsistensi dengan metode semi-supervised K-means dan modified TWINSPAN, serta kemiripan antar unit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline