Lihat ke Halaman Asli

Bisnis Digital 2022D

Universitas Negeri Surabaya

Mengukur Kompleksitas Software untuk Pemetaan Kemiskinan Air: Pendekatan Metode Function Point

Diperbarui: 22 November 2023   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bing Image Creator

Ditulis Oleh: Ramadhan Abiyasa Harianto

Pendahuluan

Di Jawa Tengah, masalah akses air bersih yang menyusut dan kualitas air baku yang menurun menjadi perhatian serius. Software pemetaan kemiskinan air dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan menganalisis 8576 desa di 35 kabupaten/kota. Menggunakan teknik data mining spasial dan Water Poverty Index (WPI), aplikasi ini membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan.

Metodologi Function Points

Metode Function Point Analysis (FPA) dikembangkan oleh IBM pada akhir tahun 1970-an. Metode ini mengukur ukuran dan kompleksitas software berdasarkan fungsi yang disediakan kepada pengguna. FPA mampu mengestimasi kebutuhan sumber daya proyek, durasi, dan kecepatan pengiriman.

Studi Kasus Aplikasi Pemetaan Kemiskinan Air

Aplikasi ini dirancang untuk memetakan tingkat kemiskinan air di Jawa Tengah. Desain sistem menggunakan Data Flow Diagram, menggabungkan input dari operator dan aplikasi lain, serta output yang digunakan oleh pemerintah untuk kebijakan pengelolaan sumber daya air.

Hasil dan Analisis

Pengukuran kompleksitas software memberikan wawasan penting bagi pengembang untuk merencanakan sumber daya, biaya, dan durasi pembangunan software. Aplikasi Pemetaan Kemiskinan Air memiliki tingkat kompleksitas dengan Function Point sebesar 136.64, diperlukan 1273 jam kerja, durasi proyek 4.037 bulan, dan kecepatan pengiriman 33.85 Function Point per bulan per orang.

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline