Lihat ke Halaman Asli

Bisnis Digital 2022D

Universitas Negeri Surabaya

Mengurangi Kompleksitas Perangkat Lunak untuk E-Goverment Aplikasi dengan Kerangka ZEF

Diperbarui: 8 November 2023   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

qnasains.com

Reduced Software Complexity for E-Government 

Applications with ZEF Framework

 Natasya Zulfia Abriani

Situasi perubahan yang dinamis tidak dapat diprediksi dan selalu berkembang semakin pesat. Salah satu yang selalu berubah adalah kebijkan pemerintah. Kondisi ini diduga berdampak pada perangkat lunak sistem informasi. Hal ini dapat mengakibatkan penggantian, modifikasi dan penyempurnaan perangkat lunak sistem informasi.

Dalam sebuah artikel yang berjudul “Reduced Software Complexity for E- Government Applications with ZEF Framework” yang ditulis oleh Ahmad Nurul Fajar dan Imam Marzuki Shofi pada tahun 2017, menjelaskan tentang penggunaan ZEF Framework untuk mengurangi kompleksitas perangkat lunak dalam aplikasi E-Government di Indonesia

Pendahuluan

Indonesia memiliki pemerintah pusat dan daerah yang memiliki karakteristik dalam kesamaan proses bisnis dan aturan. Pada kondisi ini menyebabkan adanya kesamaan dan variasi dalam fitur perangkat lunak. Dalam artikel ini juga menyebutkan bahwa perubahan kebijakan yang dinamis dapat berdampak pada perangkat lunak legancy untuk sistem informasi. Dampaknya yaitu perlu dilakukan perancangan ulang, pengkodean ulang dan implementasi ulang fungsi sistem. Oleh karena itu pada artikel ini mengusulkan penggunaan ZEF Framework yang ditingkatkan dengan pendekatan SPLE (Software Product Line Engineering) dan GORE (Goal-Oriented Requirements Engineering) untuk mengurangi kompleksitas perangkat lunak.

Peningkatan kerangka ZEF

ZEF Framework dibuat oleh Profesor Zainal Arifin Hasibuan, Dr. Eko K Budiardjo, dan Dr. Ahmad Nurul Fajar pada tahun 2012. Dalam artikel tersebut dijelaskannya melakukan peyempurnaan terhadap ZEF Framework, peningkatan kerangka ZEF dengan menambahkan pendekatan SPLE dan GORE untuk mengakomodasi Pembangunan platform SPL dan tujuan organisasi, yaitu dengan melakukan analisis dalam rekayasa domain sebelum membuat model tujuan. Kemudian, untuk menangkap model fitur menggunakan model tujuan untuk menghilangkan semantik dan kebermaknaan dari domain. Pada tahap terakhir yaitu mengembangkan platform aplikasi dari model fitur pada tahap rekayasa aplikasi.

Kesimpulan

Penggunaan ZEF Framework yang ditingkatkan dengan pendekatan SPLE dan GORE dapat mengurangi kompleksitas perangkat lunak dalam aplikasi e-government di Indonesia. Dengan mengurangi kompleksitas perangkat lunak, diharapkan aplikasi e-government dapat lebih efisien dan responsif terhadap perubahan kebijakan pemerintah yang dinamis. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan kontribusi dalam mengatasi kompleksitas perangkat lunak dalam aplikasi e-government di Indonesia. Penggunaan ZEF Framework yang ditingkatkan dengan pendekatan SPLE dan GORE dapat menjadi solusi untuk mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi aplikasi e-government.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline