Lihat ke Halaman Asli

Mau Dibawa ke Mana Negeri ini

Diperbarui: 28 Juli 2018   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Menyimak pernyataan Roky Gerung beberapa waktu yang lalu,

Pemerintah/penguasa adalah produsen hoax terbesar dan terbaik. 

Pada kurun sekarang ini, hampir semua media adalah milik seputaran penguasa. Berita yang benar bisa dipelintir menjadi berita tak benar demikian sebaliknya. Inilah kekuasaan memproduksi hoax. 

Sementara pihak aparat sudah dalam genggaman penguasa melalaikan sumpah prajurit dan nilai2 agung dari agama, adat, norma hukum, dan norma lainnya. Prinsip mereka, tiada kejahatan yg sempurna sementara setiap manusia pasti punya salah dan pelanggaran.... Bahkan ada yg bilang, kalau kita comot orang sembarang dijalan yg tidak kita kenalin pasti ada kesalahan orang tersebut. Inilah dasar kriminalisasi, begitu mudah untuk menjadikan seseorang target ditangkap, dihukum, dan diadili sekehendak penguasa. 

Nafsu syahwat berkuasa dari kelompok yg sudah haus akan kekuasaan yg ingin melanjutkan kekuasaan akan mengerahkan semua kekuatan hoax media, aparat dengan kriminalisasi, manipulasi, bahkan mereka tidak tanggung2 untuk mengerahkan kekuatan iblis dengan sihir, hipnotis, racun kimia, dll. Ancaman dan kekuatan asing juga  ditarik untuk membantunya. Menggantin atau mengambil kekuasaan dari tangan mereka ini adalah sebuah revolusi, sebuah perjuangan berat, tanpa doa yang kuat dan kebersamaan kekompakan maka perjuangan ini akan berat bahkan akan bisa kalah.

Yang jahat dikemas dengan pancasilais, yang kriminalisasi dikemas kebhinekaan, yang ingkar janji dikemas keberhasilan, 

Yang benar dikemas intoleransi,bahkan dikemas teroris, yang baik dijebak, yang vokal dikemas radikal, dll

Negara ini mau dibawa kemana?

Kalau mengelola negara layaknya perusahaan, ya otaknya main jual main sogok, otaknya cuma uang dan uang saja. Lantas apa bedanya dengan VOC? Pejabat yg diuntungkan dan rakyat yang dikorbankan.

Produk2 hukum banyak yang dirubah dan disalahgunakan asal menguntungkan penguasa yg menganggap negara sebagai perusahaan. Ini sudah jelas melanggar cita2 pendiri bangsa. Carut marut dan amburadul, tinggal tunggu kehancuran totalnya saja.

Untuk itu langkah terbaik ada revolusi, kembalikan negara pada cita2 semula para pendiri bangsa. Yaitu kembali kepada UUD 45. Laksanakan dan amalkan UUD 45 secara murni dan konsekuen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline