Lihat ke Halaman Asli

Logika Hukum Ketika Mengutip Ayat-Ayat Al'Quran

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kitab Suci merupakan buku yang Mengenai Keimanan dan sumbernya dari Tuhan.  Bukankah harus extra hati-hati terhadap Kitab yang merupakan Firman Tuhan yang menguasai semesta alam. Kita seringkali mengutip perkataan ayat-ayat Kitab Suci  untuk menguatkan pendapat / hujjah / pemikiran kita. Namun  ada logika yang dilanggar dalam melakukan pengutipan. Logika Tersebut adalah :

Seseorang hanya bisa mengutip Kitab Suci yang diakui keberadaannya oleh lembaga

agama   dan   para  pendeta/rohaniawan sesuai  dengan agama yang  dianutnya .

Ketika kita membaca di buku-buku propaganda, di internet, juga dalam pembicaraan non muslim, banyak sekali Non Muslim yang mengutip Ayat-Ayat Al-Quran sebagai dasar pendapat mereka untuk mendiskreditkan Islam. Awalnya saya bisa menerima dan mendebat mereka, namun setelah mendengar ceramah Ahmad Deedat, dia dengan Jelas Berkata, Non Muslim tidak boleh mengutip Al’Quran sebagai dasar referensi pendapat mereka.

Yang melarang Non Muslim untuk mengutip Al'Quran adalah lembaga agama dan rohaniawan/pendeta/guru agama non muslim itu sendiri. Sampai saat ini, tidak ada satupun lembaga agama non muslim ataupun pendeta agama baik Hindu, Budha, Kristen, Konghucu yang mau mengakui Al'Quran sebagai kitab  suci  umat Islam.

Bahkan tidak ada dalam sepengetahuan saya Pendeta Hindu mengutip Ajaran Budha, atau sebaliknya tidak ada kisahnya Pendeta Konghucu mengutip ajaran Kristen.  Karena Jelas Agama Hindu dan Budha tidak mengakui Alkitab sebagai kitab suci, kalau mereka mengakui berarti ada yang salah dalam Kitab mereka.  Begitupula Pendeta Konghucu tidak akan pernah mengakui Alkitab sebagai kitab suci.  Jangankan mengutip, mengakui saja tidak.

Tidak pernah dalam pengetahuan saya lembaga agama  Gereja Katolik, Protestan, Saksi Jehovah , Lembaga Agama Budha, Lembaga Agama Hindu dan semua Agama-agama lainnya sebelum Islam, secara resmi mengakui Al'Quran sebagai Kitab Suci Umat Islam.  Mengakui keberadaannya saja tidak bagaimana bisa mengutip......!! Umat Islam selalu dianggap aliran, bukan agama oleh lembaga agama non muslim.

Kalau dari lembaga agama, para pendeta/rohaniawan tidak bisa mengakui dan mengutip ayat-ayat Al'Quran, untuk memperkuat pandangannya.   Apalagi umat-umatnya bagaimana mungkin melawan lembaga agama yang mereka anut.

Karena Konsekwensi Logis mengakui Al'Quran sebagai Kitab Suci akan membawa Umat-umat Non Muslim mempertanyakan agama mereka dan membaca ulang Kitab-kitab Suci mereka.   Al'Quran dalam pemahaman Islam merupakan Firman Langsung Alloh Swt.  Pengakuan atas Al'Quran  sangat dihindari karena dikhawatirkan akan menyebabkan kebimbangan diantara umat dan menyebabkan hilangnya kepercayaan kepada lembaga agama dan para pimpinan Agama.

Tahapannya ketika Non Muslim mencoba mempelajari Al'Quran ialah :

1. Mengakui dan Mempelajari Islam dengan bimbingan langsung ulama Islam secara lengkap.

(ini boleh-boleh saja) Kebanyakan Non-Muslim mempelajari Al'Quran bukan langsung dari

Ulama Islam.  Akibatnya terdistorsi ajarannya, Munculnya Prasangka.

2. Setelah menguasai ajaran Islam secara lengkap, barulah boleh Mengimani ataupun tidak

Mengimani bahwa Islam adalah Perkataan Alloh, Swt dan Mengakui Muhammad sebagai

Nabi Terakhir.

Kalau Tidak Mengimani berarti para Non Muslim ini sudah sepakat dengan Lembaga

Agama dan para Pendeta sesuai agama yang mereka anut.  Untuk apa mengutip ayat-ayat

Al'Quran yang mereka tidak imani ?

3. Setelah Mengimani barulah bisa membuat pendapat tentang Islam berdasarkan dengan

mengutip ayat - ayat Al'Quran

Kebalikannya ketika Umat Islam boleh mengutip berbagai kitab-kitab Non Muslim. Untuk Umat Yahudi dan Kristen, Umat Islam diperbolehkan mengutip ayat-ayat tertentu dalam Taurat, Zabur dan Injil sepanjang sesuai dengan Ajaran Islam dan sesuai dengan Rukun Iman dalam Islam, yaitu beriman kepada Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al’Quran. Selain itu juga umat islam dalam hadis nabi mengakui adanya 124.000 nabi pembawa ajaran agama Islam, untuk golongan tertentu dan dalam waktu tertentu. Itu sebabnya dalam kitab Sruti umat Hindu terdapat ayat-ayat sejalan dengan Al’Quran. Bisa jadi kitab-kitab Hindu dibawa oleh salah satu nabi Islam.

Dapat diibaratkan seperti ini , Gereja Katolik dalam pendiriannya setelah konsili nicea 325 mendukung aliran Trinitas dan tidak mengakui ajaran arian dan membakar semua kitab-kitab kristen Monotheisme.  Pendeta-pendetanya golongan Arian pun banyak yang dibunuh atau melarikan diri. Selain itu  Juga Gereja Katolik tidak mengakui ilmu pengetahuan yang dibawa Copernicus dan Pengikut nya Galileo. . Kedua orang ini mengatakan bahwa bumi adalah bulat , karena dalam Alkitab dikatakan bumi adalah Datar. Untuk itu seluruh buku-buku pengetahuan karangan Copernicus dan Galileo dibakar dan dilarang dibaca apalagi dikutip. Copernicus kemudian digantung tahun 1473 dan Galieo dikenakan tahanan rumah sampai meninggal di tahun 1616.  Ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Gereja, orangnya dihilangkan dari muka publik. Tidak hanya orangnya murid-murid dan siapapun pada masa itu kalau berani membela, pasti akan mendapatkan hukuman juga.

Inkuisisi Spanyol, Ketika Umat Islam di Spanyol kalah perang dari Ratu Isabella, tahun 1400-1500.  Seluruh Umat Islam di Spanyol diberikan Pilihan, Masuk Kristen atau dibunuh.  Sebuah kejelasan bahwa tidak mungkin Gereja Katolik mengakui adanya Al'Quran dan Agama Islam.  Pada masa itu tidak boleh ada satu orang pun di Spanyol yang boleh beragama Islam atau disiksa dan dibunuh.  Jelas pada waktu itu semua Al'Quran dan perpustakaan Cordoba dan Alhambra yang saat itu terkenal sebagai perpustakaan terbesar di dunia, dibakar.   Jangankan pada waktu itu seorang Pendeta Kristen berani mengutip Al'Quran untuk memperkuat hujjahnya terhadap Islam, mengakui saja tidak.  Bisa berujung penjara jika berani mencoba.

Kebalikannya ketika Umat Islam menguasai Spanyol tahun 800 Masehi , tidak ada inkuisisi saat itu.  Malah gereja-gereja dilindungi, Kitab-kitab dijaga.  Karena Umat Islam mengakui Taurat , Injil  dan Zabur sebagai Wahyu Tuhan.

Sama Ketika Umat Islam menguasai India, tidak ada inkuisisi saat itu, kuil-kuil dilindungi, kitab-kitab tetap dijaga.  Karena ada  ajaran Hindu dan Budha di India berdasarkan kitab aslinya memiliki hubungan dekat dengan Monotheisme. Ketika Umat Islam menguasai Iran, kaum Zooroaster masih ada sampai sekarang, Bahkan di Iran masih ada masyarakat Yahudi asli Iran, Druze di Lebanon.  ketika Umat Islam masuk Mesir, Umat Kristen Koptik Mesir masih bertahan di Mesir sampai hari ini.

Al’Quran ketika dikutip oleh orang non muslim untuk memperkuat pendapat mereka atau hujjah mereka, itu artinya non muslim tersebut dianggap sudah melewati tahap pertama dan Kedua yaitu Mengakui Al'Quran dan Mengimani Al'Quran.

Artinya ketika non muslim mengutip Ayat-ayat Al'Quran sebagai dasar pemikiran mereka tentang Islam , secara logika non muslim tersebut sudah mengimani Al'Quran.  Artinya kalau mereka menggunakan ayat-ayat Al'Quran untuk mendiskreditkan Umat Islam, itu artinya mereka dalam bahasa Al'Quran ialah Mendustakannya.  Atau membuat kebohongan atas nama Al'Quran.

Ini jelas Ilmu Logika Hukum , saya mempelajari Matematika, Saya dari Keluarga yang mencintai Matematika, Kemudian saya mengakui ajaran matematika benar, setelah itu saya bisa mengutip ajaran matematika dan menggunakannya untuk jadi pedagang di pasar, ahli statistik, ahli pasar modal, ahli keuangan dan sebagainya.

Kalau saya lahir dari keluarga yang membenci Matematika, saking bencinya sama sama  ajaran Matematika untuk memperkuat pendapat saya tentang ajaran matematika, bahwa matematika adalah ajaran sesat.  Disisi lain saya belum menguasai konsep berhitung  tambah , kali , kurang. Tidak ada Pengakuan atau Ijasah Sarjana Saya dari Matematika S1/S2/S3.  Kemudian saya membuat tulisan yang mendiskreditkan Matematika ?  Apakah mungkin Tulisan Saya diterima terutama ketika saya menyatakan Konsep berhitung adalah salah.  Hanya orang-orang Bodoh yang menerima dan mengimani tulisan kebencian saya tentang Matematika.

Jikalau Saya seorang lulusan SD, Lahir dari keluarga anti Kapitalisme  , kemudian membuat sebuah telaah kritis sebuah kebencian atas  buku ekonomi karangan Samuelson terbitan 1987, dan mempublikasikannya di internet,  pasti siapapun mentertawakannya.  Mempelajari Ilmu Ekonomi harus dari jenjang SMP-SMA, S1, S2, dan S3 baru bisa dianggap pakar Ekonomi.  Setelah itu baru boleh mendebat ajaran Samuelson sebagai salah satu begawan Ilmu Ekonomi dunia.  Hanya orang-orang Bodoh yang menerima dan mengimani kebencian saya terhadap Ilmu Ekonomi.

http://hukum.kompasiana.com/2015/05/07/urutan-urutan-sumber-hukum-dalam-kitab-suci-islam-kristen-dan-hindu-716436.html

Bagi Umat Islam otoritas Tertinggi terhadap manusia adalah Alloh, SWT sendiri.  Itu Sebabnya dalam Al'Quran disebutkan bahwa manusia harus berpegang pada Tali Alloh , yaitu Al'Quran dan hadis.  Sehingga apapun alirannya dalam Islam, Kitabnya sama Al'Quran.

Begitu umat Non Muslim, berasal dari Lembaga Agama yang membenci Islam, Tidak pernah mempelajari Al'Quran secara benar, tidak diakui Kesarjanaannya oleh Pusat-Pusat Studi Islam, Bahkan tidak mengerti bahwa Al'Quran bersumber langsung dari Tuhan.  Kemudian Non Muslim ini membuat telaah kritis tentang Islam dengan mengutip Ayat-ayat Al'Quran.  Hanya orang-orang bodoh yang mau menerima tulisan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline