Lihat ke Halaman Asli

Tenang yang diinginkan

Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari banyaknya mimpi dan wishlist yang harus terjadi.. Satu hal yang ingin selalu aku gapai, seumur hidupku, setiap suara hujan rintik dan detik, dan selalu mengiringi hidupku sampai diri ini berada pada titik, adalah sebuah "Ketenangan". 

Tenang, bukan hanya tenang. 

Tenang yang tidak kosong. 

Tenang yang tidak hanya baik-baik saja. 

Tenang dengan perasaan diri ini selalu aman. 

Waduhh gimana ya? 

Batinku mengaduhkan diri yang pura-pura bodoh dan nggak tau. 

Padahal sudah ku alami berkali-kali, sudah ku temukan sebuah skenario tentang kehidupan yang memang akan seperti itu jalannya. Sudah sering menghadapi segala liku, dari jatuh dan bangkit lagi. sampai jatuh lagi. Tapi herannya, diri ini masih saja menyesali dan menangisi setiap rumit ini. 

Padahal sudah ku alami berkali-kali, tentang senja yang pernah hilang dan pasti kembali. Tentang hujan rintik yang menghadiri sebuah pelangi. Dari situ aku paham, bahwa setiap ritme kehidupan, adalah tinggi dan rendah. Senang dan sedih, tenang dan bising. 

Wahai raga yang menangis

Tenanglah, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline