[caption id="attachment_335001" align="aligncenter" width="503" caption="Headline Kotaksuara.kompasiana.com | Sumber: Antaranews.com"][/caption]
Nama Yudi Krisnandi akhir-akhir ini mencuat (kembali) ke halaman media. Mantan Politisi Golkar yang melompat ke Partai Hanura ini terbilang rajin memberi kritik kepada Ketua Bapilu Hanura, Hary Tanoesoedibjo pasca Pileg 2014. Bahkan Yudi yang tidak memiliki peran dalam Pileg Hanura ini menyatakan bahwa ada banyak petinggi Hanura yang menginginkan Hary Tanoe dipecat dari Hanura.
Motivasi Kepentingan Pribadi
Diketahui sebelumnya bahwa Yudi Krisnandi adalah mantan Ketua Bapilu Hanura, saat Bapilu Hanura dipimpin Yudi kegiatan berorientasi pemenangan hampir tidak ada, bahkan Yudi juga jarang terlihat berinteraksi dengan kader di daerah. Karena itu posisi Yudi pun diganti atas kebijakan Wiranto dan menempatkan Hary Tanoe sebagai Ketua Bapilu Hanura
Atas dasar ini kemudian, Yudi Krisnandi menarik diri secara perlahan dari Hanura. Padahal jabatannya di Hanura adalah Ketua DPP Hanura. Selama Pileg 2014 Yudi tidak pernah tampil dalam kegiatan partai politik. bahkan dirinya secara diam-diam menggalang kekuatan untuk meruntuhkan Bapilu pilihan Wiranto.
Pasca pileg yudi pun melancarkan kembali misinya untuk menyingkirkan Hary Tanoesoedibjo dari partai Hanura, berbagai cara dilakukan termasuk memanfaatkan raihan suara Hanura di Pileg lalu. Menurut Yudi, Hary Tanoe gagal sehingga raiahan suara Hanura tidak maksimal.
Padahal ketika Bapilu Hanura dipimpin Yudi, Hanura bisa dikatakan tidak bisa berbuat banyak. Banyak persoalan internal yang muncul ditambah tidak aktivnya Yudi menggalang kekuatan untuk partai besutan Wiranto tersebut.
Misi Yudi secara pribadi adalah menjadi Ketua Umum Partai Hanura, namun sadar bahwa misinya tersebut akan sulit terealisasi jika Hary Tanoesoedibjo masih berada di partai Hanura. Untuk itu Yudi menggalang opini memanfaatkan situasi untuk mendorong agar Hary Tanoe dipecat dari Hanura.
Gaya Lama Yudi
Politik orientasi kekuasaan adalah gaya yang diusung Yudi sejak terjun ke kancah politik, sebelumnya hal ini juga dilakukan Yudi di Partai Golkar. Saat itu yudi bahkan mendeklarasikan diri menjadi ketua Umum Golkar. Orientasi kekuasaan Yudi ini tercium, imbasnya Yudi dipecat dari Partai Golkar secara halus dengan mencoretnya dari Daftar Caleg Partai Golkar.
Kegagalan Demi Kegagalan Yudi
Entah berapa jabatan pernah disandang Yudi, diantaranya menjadi Ketua Bapilu Hanura. Sebelumnya menjadi Juru Bicara Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Foke-Nara. Dan sebelumnya juga menjadi ketua Tim Sukses Dewi Yull sebagai calon wakil walikota Cirebon pada tahun 2007, sayangnya dari seluruh jabatan tersebut tidak satupun melahirkan prestasi yang membanggakan.
Namun, gaya berpolitik dengan orientasi kekuasaan ini tetap menjadi pakem berpolitik Yudi. Terakhir Yudi mendeklarasikan dirinya sebagai Calon presiden muda. Setelah muncul ke permukaan bebeberapa kali nama Yudi pun kembali tenggelam.
Sebelumnya Yudi juga merupakan angota DPR RI dari Partai Golkar, selama menjadi wakil rakyat tidak satupun prestasi cemerlang yang bisa ditorehkan oleh Yudi Krisnandi.
Namun untuk urusan kritik, Yudi adalah jago nomor satu, tak segan dirinya akan mengkritik siapapun yang akan mengancam posisi atau pun pengaruhnya. Yang penting orientasi kekuasaanya tetap jalan.
Manuver Belah Hanura
Manuver membelah Hanura ini dilakukan Yudi mengingat dirinya tidak lagi memiliki pengaruh apapun di Hanura, keinginan untuk menjadi Ketua Umum Hanura akan semakin jauh, untuk itu Yudi perlu membangun konflik internal dengan mencari kambing hitam berdasarkan perolehan suara Hanura di Pileg lalu.
Keberadaan Yudi di partai Hanura yang tengah terancam membuat Yudi harus bekerja ekstra untuk mencari dukungan alternative, nama JK pun mencuat ada di balik layar rewelnya Yudi Krisnandi akhir-akhir ini. secara internal sesungguhnya maneuver Yudi ini sudah diketahui. Karena gaya lama berpolitik Yudi tidak akan berubah.yakni, orientasi kekuasaan yang tinggi namun tidak didukung oleh kemampuan dan kinerja yang sungguh-sungguh.
Seorang teman petinggi Hanura menceritakan, publik dan media akan memanfaatkan rewelnya Yudi Krisnandi dalam mengkritik Hary Tanoe, padahal jika persoalannya raihan suara Hanura di Pileg. Yudi sendiri hampir tak punya sumbangsih apapun. Bahkan untuk turun menemui konstituen pun Yudi bisa dikatakan malas.
Apapun manuvernya saat ini, Yudi sedang diberi angan-angan imbalan setimpal jika mampu menggerus Hanura dari internal. Bahkan informasinya jabatan menteri membuat liur Yudi kian menetes kencang untuk tampil lagi di media. setelah sebelumnya tak mampu berbuat apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H