Sejak awal tahun ini mata uang Pound tertekan hingga menyentuh nilai terendah oktober 2016, tapi saat ini Pound sudah masuk jalur penguatan hingga akhir oktober ini mungkin saja sampai akhir tahun.
Penguatan ini disebabkan PM Inggris Boris Johnson dan PM Irlandia Varadkar mengadakan pertemuan kemarin hari Jumat yang menghasilkan sentimen positif pasar, mereka menginginkan ekonomi Inggris Raya agar segera keluar dari resesi.
Tgl 31 Oktober 2019 adalah batas akhir dari perjanjian Brexit dgn EU Mr. Draghi yang sudah ditunda ke 3 kalinya, jika ini masih ditunda akan mengakibat pasar dapat merespon negatif. Jika PM Boris tidak menepati janji hingga tgl 31 oktober 2019, akan membuat Inggris Raya rawan resesi dan efeknya adalah ekonomi Eropa akan ikut goyah..... wallahu alam bishawab
GBPJPY (Pound vs Yen)
Pair ini pada bulan agustus 2019 sudah mendekati harga terendah oktober 2016 (Brexit), memasuki bulan september hingga saat ini sudah mulai menguat dan saat ini ada diposisi 137.100 diperkirakan akan menyentuh 146.200 batas aman psycologis. Jika 31 Oktober ini kesepatan antara PM Boris dan Draghi, hasil dengan positif maka Pound akan terus menguat.
GBPUSD (Pound vs US$)
Diperdagangkan di atas level 1,2450, level tertinggi sejak pertengahan September, naik 2,10% pada hari itu, mengumpulkan lebih dari 200 poin. Pair ini sekarang memasuki zona konsolidasi bulanan utama antara 1,25 dan 1,24, dengan penembusan 1,25 menempatkan 1,2580.
Dollar terus melemah karena data CPI AS menunjukkan lebih rendah dari bulan september, yang meningkat peluang The FED memangkas suku bunga hingga akhir tahun ini. Dollar akan terus tertekan karena berkurang nya permintaan Safe haven setelah harapan perjanjian perdagangan AS China serta deal Brexit.
Issu utama saat ini selain dari Brexit adalah perjanjian perdagangan antara AS-China, yang akan menentukan pergerakan nilai pasar keuangan. jika menghasilkan sinyal positif dari hasil perundingan tersebut , kemungkinan investor akan melirik asset beresiko dan akan meninggalkan safe haven seperti emas dan yang paling penting lagi adalah pernyataan Draghi dan data sentimen konsumen AS.
DISCLAIMER ON
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H