Lihat ke Halaman Asli

Kritik untuk Anggota Dewan yang Terhormat

Diperbarui: 28 April 2018   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Kritik sangat diperlukan oleh siapapun tidak menutup kemungkinan kepada Lembaga Tertinggi Republik Ini, karena kritik akan membangun bangsa ini menuju yg lebih baik, tanpa kritik akan merasa paling benar karena tanpa disadari masih ada langit diatas langit.

Kita ketahui bahwa DPR RI saat ini salah satu  Lembaga terburuk kinerja di Republik ini, dimana banyaknya Anggota Dewan yang tertangkap tangan oleh KPK, yang masih hangat adalah kasus E KTP dan sangat diyakini hampir seluruh anggota dewan terlibat terutama di Komisi 2.

Dan perlu diingat bahwa masyarakat meragukan ketulusan Anggota Dewan dalam memperbaiki kinerja mereka, apakah akan tulus atau demi kepentingan golongan nya saja.

Kita ketahui bahwa pembahasan UU Pembuktian Terbalik yang sejak awal reformasi akan segera di rampungkan hingga kini tidak pernah terwujud, mereka (Anggota Dewan) enggan menyelesaikan karena ini memangkas pendapatan yang akan dikorup oleh mereka, terbukti berapa banyak Anggota Dewan yang sudah menjadi pesakitan.

Kalau mau jujur sudah berapa ratus atau ribu triliun yang sudah dikorup oleh mereka, atas dasar inilah masyarakat menjadi tidak simpati kepada Anggota Dewan lagi.

Belum lagi banyak UU yang dibuat untuk kepentingan orang per orang, dimana banyak disisipkan Pasal2 yang menguntungkan suatu golongan/kelompok, apakah Anggota Dewan menyadari hal ini atau mau membantah???.

Mengapa setiap pembahasan UU tidak dibuat kan secara terbuka (live streaming) agar masyarakat tahu apa yang dibicarakan, agar tidak saling curiga antara masyarakat dan Anggota Dewan itu sendiri. Kalau memang demi kepentingan bangsa yang lebih besar, penulis yakin Anggota Dewan akan setuju pembahasan UU secara terbuka. Mengapa ini harus dilakukan ?? agar kepercayaan masyarakat tumbuh kembali kepada Anggota Dewan.

Live streaming untuk pembahasan2 yang masih menjadi barang langka di Republik ini  kasus Pemda DKI yang masa lalu dimana setiap rapat selalu dapat diakses oleh masyarakat, tapi saat ini sudah tidak dapat diakses oleh masyarakat dan masyarakat mulai curiga, ada apa???.

Dengan adanya live streaming paling tidak masyarakat akan tahu berapa banyak Anggota Dewan yang hadir, karena disinyalir banyak Anggota Dewan hanya absen seolah olah ikut rapat, padahal hanya ingin mendapatkan Dana Rapat. Disinilah keterbukaan diperlukan agar disiplin Anggota Dewan akan menjadi lebih baik.

Kalau perlu setiap kegiatan Anggota Dewan dapat dipantau oleh Kontituennya melalui Sistem dan kegiatan kinerja bulanan Anggota Dewan juga dapat dinilai oleh konstituenya, menyangkut apa yang sudah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan, karena mereka (Anggota Dewan) mendapatkan fasilitas itu atas pilihan konstituennya. Jangan sampai Studi Banding menghabiskan dana hanya untung jalan2 di Luar Negeri saja, yang selama ini kita tidak tahu hasil studi banding itu, yang kita ketahui hanya jalan2 ke Luar Negri berserta Istri dan belanja disana.

Dalam tulisan ini penulis hanya ingin ada keterbukaan dari Anggota Dewan, demi kepentingan bangsa yang lebih besar, untuk menghindari  kecurigaan antara masyarakat dan Anggota Dewan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline