Lihat ke Halaman Asli

Kisah Nyata Mengenal Sosok Emen Tahun 1968

Diperbarui: 12 Februari 2018   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Ini kisah nyata yang saya alami di tahun 1968 mengenai sosok Emen yg legendaris hingga kini, nama Emen sudah melekat di jalan raya Subang ke Bandung dengan nama Jembatan Emen.

Bahwa Jembatan itu terletak tidak jauh dari turunan pertama dari Gunung Tangkuban Perahu ke arah Ciater kira-kira 2Km. Letak jembatan itu agak berbelok ke kanan jika dari Bandung. Banyak versi tentang Emen tapi versi Almarhum Ayah saya, beliau pernah bercerita jika emen itu adalah supir Suburban jenis angkutan Subang ke Bandung di tahun 1960an bermerk Dodge. 

Inilah Sosok Mobil Legendaris Gaz Buatan Rusia (Facebook Gaz-69 Indonesia)

Bahwa Emen dibunuh oleh Pasukan DI/TII disana dan dibuang ke jurang. Nah, sejak itulah Emen menjadi gentayangan di jembatan itu hingga tahun 1970an. Cerita Ayah saya bahwa tidak ada kendaraan yg menuju Bandung atau Subang diatas jam 06.00 sore berani melewati jembatan Emen karena banyak kejadian kecelakaan di mana mobil mengalami rem blong, dan lain-lain.

Dari Masa Ke Masa (Facebook Gaz-69 Indonesia)

Ada banyak juga versi jika melewati Emen harus buang sebatang rokok yang telah dinyalakan atau menyembunyikan klakson, tapi versi Ayah saya harus buang rokok pada saat kita telah melihat Emen, jadi banyak versi tentang Emen.

Kami sekeluarga pada tahun 1965an tinggal di Kalijati Subang Kompleks TNI AU dan ayah saya adalah Komandan WingDik 002 di sana. Di masa kecil kami biasa menaiki pesawat Bomber-bomber Rusia karena pada masa itu banyak Tentara Rusia di Kalijati, karena Tentara Rusia melatih Tentara TNI AU tentang pesawat-pesawat Rusia.

Kami sekeluarga mengantar ibu saya yang akan melahirkan adik saya di Rumah Sakit Bandung dan  sekitar tanggal 23 Januari 1968 kami sekeluarga kembali ke Kalijati Subang, seingat saya pada saat itu sudah malam (sekitar jam 7/8 malam) kami sekeluarga pulang dan sya tidak tahu siapa itu Emen dan legenda Emen karena pada saat itu saya berusia 8 tahun. 

Kami sekeluarga menggunakan Mobil Gaz (mobil tentara rusia), saya duduk di kursi depan bersama kakak saya yang tertua dan ayah saya yang dibelakang kemudi Mobil Gaz (Mobil Stir Kiri), di bangku barisan belakang kakak-kakak saya dan sopir Ayah saya. 

Kami keluar Rumah Sakit sekitar malam hari jam 7/8 malam dan sampai di titik tertinggi Gunung Tangkuban Perahu dan siap akan turun dan kami bertemu dengan mobil lain yaitu Truk Tentara TNI AU yang juga akan ke Kalijati. 

Pada saat mobil kami melalui jalan menurun, ayah saya berkata ke sopir ayah saya:

"Tolong nyalakan sebatang rokok dan lemparkan ke Emen nanti"

Tapi sopir ayah saya tiba-tiba sudah melemparkan rokok bukan ditempat Emen, dan Ayah saya "minta dinyalakan lagi". Sopir ayah saya bilang "rokok ga ada lagi hnya sebatang yg tadi".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline