Lihat ke Halaman Asli

Dualisme Klub Menjadi Momok Klub ISL

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Olah Raga

Hasil keputusan RDP Dewan dengan Menpora, memutuskan bahwa 2 klub ISL (Arema & Persebaya, red) harus di ikutkan kompetisi QNB, tapi Menpora berkata lain dan masih belum jelas alias masih menggantung.

Dengan adanya keputusan Menpora terkait Arema & Persebaya yang tidak direkomendasikan ikut ISL (QNB, red), maka akan menghancurkan Sepak Bola Nasional... mengapa???

Dikemudian hari bisa saja terjadi dualisme di sejumlah klub lainnya, seperti Persib vs Persib 1933, Cendrawasih FC vs Persipura, Bali Persisam FC vs Bali Devata dll akan menyusul.

Jika itu terjadi maka sesuai keputusan Menpora klub2 tersebut dilarang ikut kompetisi, disinilah akhir dari sepakbola nasional.... karena sengketa tidak dilakukan melalui jalur hukum tapi jalur Menpora.

Menpora harus mengapresiasikan kerja Pengurus PSI saat ini , anta lain :

1. PSSI telah membangun kantor PSSI dengan megah tanpa bantuan Pemerintah

2. Membentuk Timnas U14, U16, U19, U21 tanpa bnatuan Pemerintah

3. Mengangkat Direktur Teknik dan mengadakan pelatihan bagi Pelatih2 SSB di seluruh Indonesia

4. Memberangkatkan Timnas ke Asian Games tanpa bantuan Pemerintah.

Atas dasar itulah seharusnya Menpora mendukung PSSI dan Menpora harus mewajibkan seluruh Cabang Olah Raga agar membiayai sendiri timnya ke Sea Games seperti halnya PSSI (Asian Games), jadi dana Pemerintah notabene dana rakyat digunakan untuk membangun fasilitas olah raga (Gelora) di sejumlah daerah. Oleh sebab itu Menpora harus mendorong seluruh cabang olah raga agar menjadi mandiri tidak tergantung dari Pemerintah, itu tugas utama MENPORA ...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline