Perdebatan mengenai siapa yang lebih unggul antara RWD (Rear Wheel Drive) dan (Front Wheel Drive) nampaknya akan terus berlangsung sampai dengan beberapa tahun ke depan. Kondisi ini diperjelas dengan terbelahnya opini masyarakat yang mendukung RWD maupun FWD.
Sebelum pembahasan lebih lanjut, perlu diperjelas bahwa mobil pada zaman ini terlihat mengalami pergeseran dalam prioritas konsumsi yang dilakukan masyarakat.
Zaman dahulu konsumsi yang dikatakan primer adalah sandang dan pangan, namun sekarang mobil seakan sudah hampir masuk sebagai kebutuhan primer masyarakat. Kondisi ini diperjelas dengan penjualan mobil yang setiap tahunnya dapat mencatatkan angka melebihi 100.000 unit setiap bulannya.
"Mengutip data Gaikindo, penjualan mobil sepanjang tujuh bulan di tahun ini mencapai 661.215 unit. Jumlah tersebut meningkat 6,35% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 619.212 unit. Bahkan, untuk penjualan pada bulan Juli tercatat menanjak 20,54% menjadi 107.431 unit dibandingkan Juli tahun lalu yang hanya 85.354 unit (Arifin, 2018)."
Artinya kebutuhan masyarakat Indonesia akan mobil dapat dikatakan sangat tinggi berdasarkan data penjualan di atas. Masalahnya terkadang dalam memilih kendaraan, masyarakat indonesia masih terpaku akan kelebihan kekurangan yang ditawarkan masing mobil dengan RWD dan FWD.
Saya sebagai bagian dari masyarakat indonesia memiliki pandangan tersendiri mengenai pertandingan hangat antara RWD dan FWD.
Seperti kita tahu bahwa RWD memiliki keunggulan dari segi durabilitas kaki-kaki dan ketangguhan dalam melibas tanjakan, setidaknya itulah yang masyakarat pada umumnya tahu.
Mobil FWD memiliki keunggulan dari segi efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan dengan RWD dan penyeluran tenaga ke roda yang lebih baik dibandingkan dengan FWD. Saya melihat bahwa antara RWD dan FWD masing-masing bisa digunakan dalam kondisi jalan yang orang-orang bilang tidak sesuai dengan kondratnya.
Maksudnya RWD dapat digunakan dalam kota dan menghasilkan konsumsi bahan bakar yang irit, dan FWD dapat digunakan dalam kondisi jalan yang menanjak. Mengapa saya bisa mengatakan hal demikian? mari kita bedah satu persatu!
Saya tinggal di Yogyakarta dan menggunakan Kijang Innova Type V A/T dengan mesin 2000cc bensin. dengan kondisi mobil hampir standar (ganya ganti filter udara merek bosch). Saya mendapatkan konsumsi BBM dalam kota sebesar 10 km/l.
Bagi sebagian orang ini adalah angka yang sangat hemat bagi mesin 2000cc bensin milik toyota yang terkenal boros dan lemot. Tapi yang ingin saya tekankan adalah ternyata RWD bahkan dengan mesin seperti itu bisa mendapatkan kehematan yang maksimal, tentunya perlu diingat bahwa settingan ban, mesin, dan injakan pedal harus diperhatikan dan tidak kebut-kebutan.