Lihat ke Halaman Asli

Telanjang & Pejantan

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencintaimu di saat kau muncul di hadapanku, telanjang.

Aku mencintaimu ketika kau menangis di pelukku,  telanjang.

Aku mencintaimu pada saat kau dan aku,  telanjang.

--sepertinya, aku jatuh cinta ketika kau sedang telanjang--

Tapi, apakah dengan telanjang kau akan membuatku jatuh cinta.

Ahh..ku harap bukan karena itu.

Sebagai pejantan, aku menyukai lekukmu.

Yang indah menari laksana sungai di lereng merapi.

Sebagai penjantan, aku sangat berhasrat padamu.

Bahkan kadang tak terkendali.

Ketika pinggulmu begitu lentur bergoyang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline