Lihat ke Halaman Asli

Penguatan Ekonomi di Balik Bencana

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap peristiwa ada hikmah, dibalik bencana yang melanda Indonesia, seperti erupsi gunung berapi Sinabung, Kelud, Banjir yang melanda sejumlah kota besar dan yang lainnya ternyata terdapat nilai positif,  terjadi penguatan ekonomi di Indonesia.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Mengalami Surplus

Biasanya saat terjadi bencana, terjadi kenaikan harga karena kelangkaan barang, nilai mata uang turun, inflasi dan sebagainya. Namun Bank Indonesia (BI) malah menyatakan potensi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus selama tahun 2014 semakin besar. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2013 sebesar US$ 4,4 miliar. Perbaikan NPI triwulan IV-2013 ditopang defisit transaksi berjalan yang menurun menjadi US$ 4,0 miliar atau 1,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini jauh lebih rendah ketimbang triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 8,5 miliar atau 3,85% terhadap PDB. Surplus NPI triwulan IV-2013, ditopang oleh peningkatan surplus transaksi modal dan finansial yang mencapai US$ 9,2 miliar atau lebih besar daripada surplus triwulan sebelumnya sebesar US$ 5,6 miliar. Surplus NPI triwulan IV-2013 juga mendorong kenaikan cadangan devisa dari US$ 95,7 miliar pada triwulan III 2013 menjadi US$ 99,4 miliar pada Desember 2013 atau setara 5,5 bulan impor.

Penurunan defisit transaksi berjalan didukung oleh naiknya surplus neraca perdagangan barang yang bersumber dari bertambahnya surplus neraca perdagangan non migas, surplus neraca perdagangan non migas meningkat karena ekspor non migas kembali tumbuh positif 3,8% year on year. Terjadi peningkatan Ekspor manufaktur sejalan dengan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Jepang.

Transaksi modal dan finansial triwulan IV 2013 mencatat surplus US$ 9,2 miliar, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Kenaikan surplus transaksi modal finansial disebabkan meningkatnya penarikan pinjaman luar negeri swasta dan penarikan simpanan bank domestik luar negeri selain itu arus masuk investasi langsung asing tetap kuat

NPI pada 2014 lebih baik karena cadangan devisa yang meningkat ditambah perekonomian negara maju juga semakin membaik. Dengan membaiknya NPI, maka nilai tukar rupiah diperkirakan juga akan menguat selama 2014, disamping itu defisit transaksi berjalan juga lebih sehat.

Membaiknya Neraca Pembayaran Indonesia selama tahun 2013 menandakan perekonomian semakin baik.

Rupiah Kembali Menguat

Ekspektasi akan terus membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia membuat nilai tukar rupiah masih bertahan. Pelaku pasar menilai positif suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Pelaku pasar melihat, keputusan tetapnya BI rate itu untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang sempat melambat setelah periode sebelumnya suku bunga acuan mengalami kenaikan.

Jika fundamental perekonomian sudah baik maka berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah terus menguat selama 2014 dan berada pada level Rp 11.400 terhadap US dolar. Rupiah akan kembali menguat di awal pekan, beberapa data ekonomi Indonesia mengalami kenaikan seperti indeks kepercayaan konsumer dalam negeri.

Ini sebagai salah satu bukti Indonesia semakin siap menghadapi tantangan kedepannya, ekonomi Indonesia tidak melorot ditengah bencana yang terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline