Lihat ke Halaman Asli

Peran Indonesia di Forum SPIEF 2014

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1402889459674223642

[caption id="attachment_311348" align="alignnone" width="640" caption="eurodialogue.eu"][/caption]

St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) ke-18 kembali digelar di St. Petersburg, Rusia. Konferensi ekonomi ini mengambil tema “Sustaining Confidence in a World under Transformation” dan mempertemukan pelaku bisnis, pemerintahan, akademisi dan masyarakat sipil dalam serangkaian debat, workshop serta roundtable discussion. Beberapa sub – temayang dibahas termasuk Spurring Growth while Mitigating Risks, Realizing Russia’s Competitive Edge dan Managing Disruptions and Embracing Change.

Forum tahunan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Rusia dan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Rusia dan internasional, antara lain Gazprom, Rusal, Sberbank, Danone, Microsoft, dan Ernst & Young, dengan partisipasi dari kurang lebih 6500 perwakilan komunitas bisnis lokal, diplomatik, maupun internasional, termasuk media.

[caption id="attachment_311349" align="aligncenter" width="500" caption="eurodialogue.eu"]

14028895081439374414

[/caption]

Presiden Putin yang hadir pada sesi plenary di hari kedua penyelenggaraan forum ini menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku bisnis Rusia maupun internasional yang hadir dan berkeinginan bekerja sama dengan Rusia dalam mendukung pembangunan global. Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, Djauhari Oratmangun, turut hadir dalam sesi plenary tersebut.

Dubes RI juga berpartisipasi dalam debat yang diselenggarakan oleh CNN yang dipandu oleh John Defterios, Editor/Anchor CNN International, dengan tema “Reviving the Growth Engines for Major Emerging Markets”. Dalam debat tersebut juga hadir Menteri Keuangan dan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, serta CEO China Investment Cooperation, Partner the Abraaj Group dan General Director Sibur.

Indonesia menjadi salah satu negara emerging market yang seringkali menjadi perhatian pembicara. Emerging Market Economy/EME  didefinisikan sebagai negara dengan ekonomi  rendah menuju ke level menengah pendapatan per kapita. Negara  tersebut  80% dari populasi global, dan mewakili sekitar 20% dari ekonomi dunia. Istilah ini diciptakan pada  1981 oleh Antoine W. Van Agtmael dari International Finance Corporation dari Bank Dunia.

Djauhari menggunakan kesempatan debat ini untuk menyampaikan pandangannya dan meminta tanggapan terkait kemungkinan investasi Rusia dan perusahaan investasi international untuk masuk ke pasar Indonesia dan ASEAN, khususnya menjelang dibentuknya ASEAN Economic Community 2015.

Djauhari menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia serta kawasan dan potensi ASEAN sangat besar dengan populasi total mencapai 600 juta dan GDP kurang lebih USD 3 trilyun, sehingga merupakan potensi pasar yang besar bagi investor Rusia dan masyarakat internasional.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia menyampaikan bahwa keinginan untuk berinvestasi di kawasan ASEAN ada, terlebih di Indonesia dengan kurang lebih 17000 pulau yang perlu dihubungkan dengan sejumlah infrastruktur.  Begitu pula dengan Abraaj Group yang melihat bahwa saat ini pasar ASEAN sebagai sebuah pasar besar dan untuk itu perlu dijajaki kemungkinan investasi di kawasan tersebut.

Dalam rangkaian SPIEF tahun ini juga terdapat partisipasi Ketua KADIN, Suryo Bambang Sulisto, pada Global CEO Summit yang membahas tantangan dan solusi dalam mengatasi hambatan bagi business driven growth. Pada kesempatan ini Ketua KADIN menyampaikan tantangan yang dihadapi terkait infrastruktur dalam pengembangan bisnis di Indonesia dan menekankan pentingnya dunia internasional melihat potensi Indonesia dan ASEAN yang saat ini tengah menuju komunitas ekonomi ASEAN.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline