" Wanita itu makhluk mulia. Hormatilah dia dengan segenap rasa "
Hidup itu perlu diselingi dengan candaan. Tapi bila candaannya sudah mengarah kepada slut shaming, jangan biarkan ! Stop normalisasi slut shaming sebagai sebuah candaan, khususnya terhadap wanita.
Dalam sebuah tayangan viral belakangan ini, seorang pria public figure dengan santainya berkata kasar pada seorang wanita dewasa dan mengatakan bahwa wanita tersebut bisa saja menjadi wanita jal4ng bila berwajah cantik.
Meskipun berdalih hanya sebatas guyonan, apa yang dilakukan pria tersebut merupakan perbuatan slut shaming. Sebuah bentuk kekerasan verbal yang menyasar kepada aktifitas seksual.
Slut shaming merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan perbuatan ataupun perkataan yang merendahkan seseorang terkait dengan hal-hal yang bersifat sensual. Dalam hal ini para pelaku sering kali melontarkan candaan sampai ejekan dengan bahasa yang kasar, vulgar, dan mengarah pada pelecehan seksual.
Kaum wanita sering menjadi korban dari slut shaming. Mulai dari bentuk tubuh, cara berpakaian, dan penampilan mereka, hingga perbuatan yang mengarah pada aktifitas seksual, semuanya dijadikan bahan candaan. Tak hanya itu, dalam beberapa kesempatan kaum wanita bahkan juga sering dikatakan wanita jalang, tak bermoral, atau juga menerima ajakan untuk melakukan aktifitas seksual.
Kenapa wanita sering menjadi korban dari slut shaming ? Ada beberapa penyebabnya.
1. Masih kentalnya budaya patriarki
Dalam budaya patriarki yang sangat mengagungkan kaum laki-laki, wanita selalu ditempatkan satu tingkat lebih rendah dari laki-laki. Dalam hal ini seorang wanita hanyalah dianggap sebagai pelengkap dan pelayan bagi kaum lelaki. Kondisi ini kemudian melahirkan arogansi dimana kaum wanita sering dijadikan sebagai objek candaan
2. Rendahnya penghargaan terhadap wanita.
Kurangnya kesadaran akan kesetaraan gender melahirkan sikap yang kurang menghargai wanita. Padahal sejatinya antara laki-laki dan wanita sama tingkat dan kedudukannya. Keduanya harus dihormati dan dihargai.