Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Diaspora, Euforia, dan Perspektif Baru Persepakbolan Indonesia

Diperbarui: 14 September 2024   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Australia 0-0 di Gelora Bung Karno pada gelaran kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia, Selasa, (10/9/2024). (Foto: KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA)

Para pemain diaspora menjadi tulang punggung timnas Piala Dunia Indonesia saat ini. Kehadiran mereka memberi pengaruh positif dan menghadirkan perspektif baru persepakbolaan Indonesia.

Seperti kita saksikan sendiri, line up timnas Indonesia didominasi pemain-pemain diaspora dalam dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada September 2024 ini. Lihat saja wajah-wajah mereka. Hanya beberapa orang saja yang merupakan wajah-wajah khas Indonesia.

Maartin Paes, Justin Hubner, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, Rafael Struick, Nathan Tjoe A On , Jay Idzes, Ivar Jenner, Calvin Verdonk, Rafael Struick, Thom Haye, adalah beberapa nama diantara nama-nama pemain diaspora tersebut. Mereka mayoritas berasal dari Belanda.

Sementara dari barisan pemain lokal hanya ada sedikit nama saja seperti Rizky Ridho, Marcelino, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, Wahyu Prasetio, dan beberapa nama lainnya.

Keberadaan para pemain diaspora ini nyatanya mampu menghadirkan berita gembira. Timnas Garuda berhasil mencuri masing-masing satu poin dari dua laga melawan dua tim kuat Asia, Arab Saudi dan Australia.

Ada beberapa catatan menarik yang bisa kita tulis sehubungan dengan kehadiran para pemain diaspora dan arti kehadiran mereka bagi dunia persepakbolaan tanah air saat ini.

1. Saatnya timnas Garuda mematok target tinggi menuju Piala Dunia.

Kehadiran pemain-pemain diaspora telah mengubah perspektif kita dalam memandang pencapaian timnas. Bahwa tak ada salahnya saat ini timnas menabur mimpi bermain di Piala Dunia.

Ya, kedatangan Shin Tae yong sebagai pelatih kepala dan kesediaan sejumlah pemain diaspora untuk membela timnas merah putih telah merubah imej timnas Indonesia. Timnas Garuda kini tak lagi dianggap sebagai tim semenjana yang hanya mampu bersaing di level Asia Tenggara. Melainkan telah bertransformasi menjadi tim yang siap bersaing memperebutkan tiket Piala Dunia.

Faktor Shin Tae yong memberi pengaruh besar dalam pencapaian ini. Kejelian pelatih asal Korea ini dalam memilih pemain dan standar tinggi yang ditetapkannya serta didukung dengan pengalamannya sebagai pelatih kaya strategi membuat permainan para pemain Indonesia jauh berkembang dan enak ditonton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline