Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Aku yang Hampir Pingsan di Hari Kematian Bapak

Diperbarui: 11 Agustus 2024   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tania Mousinho/unsplash.com

Kabar meninggalnya Bapak yang dikirim adikku pagi ini lewat pesan WA membuatku shock. Aku seolah tak percaya. Seminggu yang lalu aku masih mendapati beliau dengan tubuh segar bugar saat berpamitan hendak berangkat ke kota. Kupandangi lagi layar ponselku. 

Kubaca lagi beberapa kali pesan tersebut hingga kemudian aku benar-benar yakin bahwa Bapak telah tiada akibat terkena serangan jantung seusai menunaikan salat subuh. Dan tanpa menunggu waktu lama lagi aku pun langsung minta ijin untuk pulang kampung pada Pak Bos.

Setelah dua jam lebih mengendarai motor aku pun sampai di rumah. Terlihat para tetangga dan kerabat sudah ramai berkumpul. Perlahan kulangkahkan kaki menuju rumah. Tanpa kusadari tubuhku langsung ambruk saat memasuki pintu rumah. 

Orang-orang terkejut dan terlihat cemas kalau-kalau aku tak sadarkan diri. Beberapa dari mereka kemudian mengerubungiku dan mengatakan agar aku tabah dan bersabar menerima musibah ini.

Kepalaku terasa pusing sekali dan sekujur tubuhku terasa lemas sekali. Paman Adi, adik laki-laki Bapak, bersama seorang tetangga kemudian memapahku ke dalam kamar. 

Aku dibaringkan di atas tikar pandan di sudut kamar dengan ditemani Bayu, adik bungsuku yang masih berusia sembilan tahun. Perlahan kupanggil Bayu dan kubisikkan padanya untuk mengambilkanku sepiring nasi. Gara-gara begadang nonton bola tadi malam aku bangun kesiangan dan tidak sempat sarapan sebelum masuk kantor.

(EL)
Yogyakarta, 11082024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline