Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Ilkay Gundogan, Mimpi Besar yang Hendak Diimplementasikan Bersama Jerman

Diperbarui: 22 Juni 2024   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thomas Mueller (kanan) bersama kapten Jerman Ilkay Gundogan. ANTARA/AFP/THOMAS KIENZLE. 

Kisah Ilkay Gundogan bersama timnas Jerman banyak berkutat dengan ketidakberuntungan. Tentang mimpi besar yang belum diimplementasikan

Sebagai seseorang dengan kebangsaan Jerman, Gundogan tentu saja mempunyai mimpi meraih kejayaan bersama Die Manschaaft. Namun terkadang kenyataan berjalan tak sesuai rencana dan Gundogan masih tertahan di persimpangan.

Gundogan bukanlah orang baru dalam timnas Jerman. Dirinya sudah menjadi bagian dari Nationalelf sejak 2011 lalu. Namun sayang, belum ada satu pun trofi yang telah dimenangkannya.

Petualangan Gundogan bersama Der Panzer dimulai sejak juara Piala Eropa tiga kali ini masih dibawah asuhan Joachim Loew. Laga kualifikasi Euro 2012 melawan Belgia pada 11 Oktober 2011 menjadi laga debut Gundogan. 

Kala itu pemain keturunan Turki ini masuk sebagai pemain pengganti bagi Philip Lahm di ujung babak kedua. Jerman sendiri sukses memetik kemenangan 3-1 pada laga tersebut.

Gundogan selanjutnya masuk sebagai bagian dari skuad Jerman pada Euro 2012 yang berlangsung di Polandia dam Ukraina. Sayang, Jerman hanya mampu bertahan hingga semi final setelah dikalahkan Italia 1-2.

Setahun berlalu, Gundogan mendapatkan gol pertamanya bersama timnas pada 26 Maret 2013. Satu gol Gundogan pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 itu membantu kemenangan 4-1 Jerman atas Kazakhstan.

Malang tak dapat ditolak. Gundogan yang seharusnya turut dibawa Loew ke Piala Dunia Brasil 2014 harus melupakan mimpinya. Cedera punggung membuatnya harus absen. 

Padahal Jerman tampil menjadi pemenang even tersebut. Ya, andai saja Gundogan ikut, tentu saja satu trofi sudah menjadi koleksinya.

Kisah cedera Gundogan kembali berulang pada tahun 2016. Dan Gundogan pun kembali menepi menyaksikan rekan-rekannya berjuang dari kejauhan pada Euro 2016 di Perancis. Jerman sendiri kembali terhenti di semifinal setelah dikalahkan tuan rumah Perancis kala itu.

Masa-berikutnya merupakan masa yang suram bagi timnas Jerman dan juga Gundogan. Mereka tersingkir di fase grup di dua edisi Piala Dunia tahun 2018 dan 2022. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline