"Lamine Yamal memiliki bakat istimewa" (Luis de la Fuente, pelatih timnas Spanyol)
Hari itu hari Sabtu. Tanggal di kalender menunjukkan angka 15 Juni 2024.
Bagi sebagian orang, hari itu tak lebih dari sekedar hari akhir pekan. Waktu dimana banyak orang menghabiskannya dengan bersantai atau mencari hiburan. Tapi tidak demikian halnya bagi Lamine Yamal.
Hari itu merupakan hari yang spesial bagi Lamine. Hari yang akan selalu diingatnya sebagai sebuah pencapaian. Hari dimana dirinya mendapatkan pengalaman luar biasa sebagai seorang pesepakbola.
Hari itu, segala decak kagum dan puja puji tertuju pada remaja berusia 16 tahun tersebut. Bertempat di Olympiastadion, Berlin, Lamine menjalani debutnya di ajang Piala Eropa 2024 sebagai punggawa La Furia Roja, julukan bagi timnas Spanyol.
Debut istimewa, debut bersejarah bagi Lamine, Spanyol dan juga Eropa. Debut dimana Lamine tercatat sebagai pemain termuda yang tampil di lapangan pada kompetisi antar negara-negara Eropa tersebut.
Ya, Lamine mencatatkan rekor terbaru sebagai pemain termuda Piala Eropa dengan usia 16 tahun 338 hari. Melampaui catatan sebelumnya atas nama pemain Polandia, Kacper Kozlowski, yang bermain pada usia 17 tahun 8 vulan 2 haro pada pada tahun 2021 silam.
Lamine juga melewati rekor pemain termuda yang bermain sebagai starter yang mana sebelumnya tercatat atas nama bek Belanda, Jetro Willems, pada Euro 2012. Saat itu Willems berusia 18 tahun 2 bulan 10 hari pada laga Belanda kontra Denmark pada Euro 2012.
Catatan rekor-rekor ini memperpanjang daftar rekor lainya yang telah dicatatkan Lamine sebelumnya, baik bersama klubnya, Barcelona, maupun timnas Spanyol.
Sebelumnya, pemain kelahiran tahun 2007 ini juga tercatat sebagai debutan termuda sekaligus pencetak gol termuda timnas Spanyol ketika melakoni laga melawan Georgia pada September tahun lalu. Saat itu Lamine berusia 16 tahun 57 hari, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Gavi dengan usia 16 tahun 62 hari.