Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Stasiun Tugu Yogyakarta dalam Memori Perjalanan Sejarah Bangsa

Diperbarui: 4 Agustus 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun Tugu Yogyakarta. Foto : heritage.kai.id/ kompas.com

Setiap bangsa punya sejarahnya masing-masing. Dan untuk mengetahui sejarah suatu bangsa bisa kita lakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menelusuri sejarah stasiun kereta api di negara tersebut.

Bangunan tinggi bercat putih itu tampak megah. Monumen lokomotif uap di depannya menjadi penanda bahwa bangunan itu merupakan sebuah stasiun kereta api.

Ya, bangunan megah tersebut adalah Stasiun Tugu Yogyakarta. Stasiun  Kereta Api kelas A yang merupakan stasiun utama di kota Yogyakarta. Selain megah, stasiun yang berada si jantung kota Yogyakarta ini juga punya catatan sejarah menarik serta pernah menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa.

Seperti apakah sejarahnya ?

Sejarah stasiun Tugu ternyata sudah berlangsung lama. Hal ini bisa kita ketahui dari konsep arsitekturnya yang bergaya imperial, gaya arsitektur yang populer pada abad 18 dan 19 yang menjadi ciri khasnya.

Ya, sejarah stasiun Tugu dimulai sejak abad 19. Tepatnya pada tanggal 12 Mei 1887, stasiun Tugu resmi beroperasi.

Pembangunannya sendiri merupakan bagian dari upaya Pemerintah Hindia Belanda dalam mengembangkan jaringan transportasi kereta api di pulau Jawa yang mulai berkembang pada waktu itu, khususnya untuk wilayah Semarang, Solo, dan Yogyakarta.

Seperti diketahui, pada pertengahan abad ke-19, Pemerintah Hindia Belanda telah memulai pembangunan jaringan kereta api di pulau Jawa yang diawali dengan pembangunan rel kereta api pertama untuk jalur Semarang - Temanggung pada tahun 1864.

Oh ya, stasiun Tugu sendiri merupakan stasiun kedua yang dibangun di Yogyakarta. Sebelumnya, pada tahun 1872, sudah ada stasiun Lempuyangan yang berlokasi sekitar dua kilo meter sebelah timurnya.

Stasiun Tugu dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS). Namun dalam kepemilikannya, terbagi atas dua kepemilikan.

Sisi selatan bangunan dimiliki oleh Nederlansch Indische Spoorweg Maatschapijj (NISM), perusahaan kereta api yang sebelumnya membangun stasiun Lempuyangan dengan lebar rel 1435 mm. Jalur ini melayani ke arah Surakarta - Kota Gede dan Brosot. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline