Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Blunder di Final Piala FA, Masihkah David de Gea Menjadi Kiper Utama Manchester United?

Diperbarui: 5 Juni 2023   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David de Gea. Foto: Mike Hewitt/Getty Images/msn.com

David de Gea kembali melakukan blunder. Dua kali kebobolan di final Piala FA 2023 membuat penampilannya menjadi sorotan. Akankah De Gea masih bertahan sebagai kiper utama Manchester United ?

Ya, dua gol tendangan jarak jauh gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan, ke gawang De Gea pada laga hari Sabtu, 3 Juni 2023 kemarin  di stadion Wembley membuat United harus takluk dengan skor 1-2. Hasil ini tidak saja membuat dirinya gagal membawa timnya menjuarai Piala FA musim ini, tapi juga mengancam posisinya sebagai kiper utama Manchester United.

Berbagai kecaman terus dialamatkan pada kiper asal Spanyol ini. Legenda United, Roy Keane, menjadi salah satu tokoh yang keras bersuara. 

" De Gea tidak bermain bagus saat menghadapi Manchester City. Dia bukan orang yang tepat untuk mengawal United memenangkan piala. United butuh kiper baru dan striker kelas dunia," ujar Keane seperti dokutip dari Evening Standard Football.

Sebelumnya, kritik juga datang dari mantan bintang Liverpool, Petr Crouch. Menurut Crouch, De Gea adalah seorang kiper besar, tapi juga melakukan kesalahan besar musim ini.

Penampilan De Gea dibawah mistar United pada laga final kemarin memang patut dipertanyakan, khususnya terhadap gol kedua Gundogan. Gol dari tendangan voli jarak jauh tersebut seharusnya tak terjadi andai saja De Gea tak salah dalam mengatur posisi.

Menurut Peter Schmeichel, mantan kiper United, De Gea bergerak terlalu ke kiri sebelum bola ditendang Gundogan, bukan berdiri di tengah gawang sebagaimana mestinya sehingga dirinya sulit menghentikan bola yang bergerak ke kanan meski tangannya sempat menyentuh bola.

Penampilan De Gea mengawal gawang United musim ini sebenarnya cukup stabil. Meski hanya menghasilkan satu trofi Piala Liga dan membawa United di posisi tiga klasemen akhir Liga Premier, namun De Gea mampu tampil maksimal.

Selain itu, keberhasilannya memenangkan Golden Glove setelah membuat 17 cleansheet dan 101 penyelamatan dari 38 laga juga membuktikan bahwa dirinya masih kokoh dibawah mistar United. Sayang, beberapa blundernya di laga krusial menyebabkan kerugian besar bagi timnya.

Tercatat empat kali blunder telah dilakukannya musim. Blunder atas gol Youssef En Nesyri pada laga melawan Sevilla perempat final Europa April lalu serta gol pemain West Ham, Said Benrahma yang berujung pada kekalahn o-1 United atas West Ham pada lanjutan liga Premier bulan lalu merupakan dua catatan buruk yang banyak disorot.

De Gea pun banyak menuai kecaman dan membuat banyak pihak bersuara untuk mengevaluasi lagi posisi De Gea.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline