Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Sergio Busquets, Nostalgia Kejayaan dan Harapan Spanyol di Piala Dunia 2022

Diperbarui: 23 November 2022   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sergio Busquets, kapten timnas Spanyol. Foto: David Ramos/Getty Images/detik.com

Publik sepak bola Spanyol pasti takkan lupa dengan kenangan pada lebih dari satu dekade silam. Ya, pada hari itu, 12 Juli 2010, mereka baru saja mencatatkan sejarah sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.

Di final yang berlangsung di stadion Soccer City, Johanesburg itu, Spanyol menang tipis 1-0 atas Belanda. Tendangan voli kaki kanan Anders Iniesta yang bersarang di sisi kanan gawang Belanda pada menit 116 memastikan kemenangan mereka.

Dua belas tahun berlalu, jejak nostalgia kejayaan itu masih terngiang, namun pilar-pilar yang menjadi tonggak dari kejayaan itu hampir tak terlihat lagi. Satu persatu pelakunya mulai meninggalkan gelanggang. Dan kini hanya tersisa satu nama saja, yaitu, Sergio Busquets.

Sergio Busquets. Ya, pemain yang masih setia dengan klub Barcelona ini menjadi salah satu kepingan penting dari kejayaan Spanyol dua belas tahun silam tersebut. Busquets merupakan bagian dari generasi emas Spanyol dekade awal tahun 2000-an yang sukses memenangkan gelar prestisius Piala Dunia dan Piala Eropa. Bersama Xavi Hernandez, Anders Iniesta, dan Xabi Alonso mereka membentuk kuartet lini tengah yang memberi nyawa permainan tim.

Busquets menempati posisi gelandang bertahan. Keberadaannya jarang mendapat sorotan. Maklum dirinya jarang bermanuver ataupun melakukan aksi-aksi spektakuler. Tapi dibalik itu, Busquets sebenarnya menjalankan peran yang tak tergantikan bagi tim.

Statistik mencatat bahwa sejak debutnya pada 1 April 2009 lalu melawan Turki di kualifikasi Piala Dunia 2010, Busquets selalu menjadi andalan pelatih dalam setiap laga yang dimainkan La Furia Roja, khususnya pada laga-laga penting. Termasuk pada partai final Piala Dunia 2010 yang dimenangkan Spanyol itu. 

Ya, sebagai gelandang bertahan, Busquets bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan tim, membangun pondasi serangan, mengalirkan bola ke depan memotong aliran umpan lawan serta menciptakan ruang bagi pemain lain. 

Tugas yang tak mudah tentunya. Perlu pemain dengan skill mumpuni untuk bisa menjalankannya. Dan Busquets membuktikan dirinya mampu menjalani itu semua.

Ya, dengan kemampuannya dalam menempatkan posisi, mencari ruang maupun menciptakan ruang serta akurasi umpan yang bagus menjadikan peran Busquets di lapangan tengah amat vital. Dan kehadirannya di lapangan mampu memberi rasa tenang bagi rekan-rekannya.

" Dia akan memperbaiki segala sesuatunya yang ada di sekitarnya. Dia menjadikan saya lebih baik. Dan dia selalu memastikan saya menerima bola diatas garis ( tengah ) lapangan," demikian komentar Xavi Hernandez mengisahkan pengalamannya bersama mantan rekannya di timnas tersebut, seperti ditulis media Inggris, The Sun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline