" Yang saya inginkan hanyalah bermain untuk Atletico Madrid, dan memberikan segalanya untuk klub, Simeone, dan fan" (Antoine Griezman, pemain Atletico Madrid)
Tak ada yang berubah, meski peran yang dijalani tak lagi sama. Antoine Griezmann tetaplah pahlawan bagi Atletico Madrid meski keberadaannya sedikit terabaikan.
Penunjuk waktu sudah menuju angka 90 menit. Sementara angka di papan skor masih sama-sama nol untuk kedua tim. Sepertinya laga Atletico Madrid melawan Porto di stadion Wanda Metropolitano pada Rabu, 7 Agustus 2022 menurut waktu setempat itu akan berakhir imbang tanpa gol.
Tapi wasit belum meniup pluit panjang. Artinya kedua tim yang menjalani matchday pertama grup B Liga Champions 2022/2023 ini masih punya peluang mencetak gol.
Dan benar saja. Tiga gol tercipta dalam sebelas menit tambahan waktu. Dua untuk tuan rumah Atletico Madrid dan satu untuk sang tamu Porto. Namun gol yang dicetak Griezmann di menit ke 101 terasa spesial.
Ya, gol kedua bagi Atletico itu tidak saja memastikan tiga poin menjadi milik tim berjuluk Rojiblanco tersebut. Tapi juga menjadi pembuktian kapasitas Griezmann sebagai pahlawan bagi Atletico meski perannya akhir-akhir ini sedikit terabaikan.
Sejatinya Antoine Griezmann adalah sosok penting dalam perjalanan sejarah klub berseragam merah putih ini. Selama lima musim berseragam Atletico sejak 2014 lalu, sosok Griezmann telah hadir sebagai pahlawan yang mampu mengangkat Atletico ke level atas persepakbolaan Spanyol dan Eropa. Hingga akhirnya dirinya kemudian menyebrang ke Barcelona pada 2019 lalu.
Tapi sepertinya Barcelona bukanlah rumah bagi Griezmann. Rumahnya tetaplah di Atletico. Maka setelah dua musim bersama Barcelona, Griezmann kembali ke Atletico pada musim panas 2021 lalu dengan status pinjaman.
Satu musim berlalu. Namun kepulangan Griezmann belum membawa perubahan penting bagi Atletico. Faktor cedera menjadi penyebabnya. Meski demikian, pihak Atletico memilih memperpanjang masa peminjamannya.
Tapi ada sesuatu yang janggal di tahun kedua masa peminjamannya ini. Keputusan pelatih Diego Simeone yang hanya memainkan Griezmann kurang dari tiga puluh menit dengan status super sub dalam tiap laga tentu saja terasa menimbulkan pertanyaan.
Padahal sang pemain sudah menyatakan komitmennya untuk berjuang demi Atletico.