Pukulan telak harus diterima Erik ten Hag. Manchester United yang dilatihnya saat ini dikalahkan Brighton & Hove Albion 1- 2 di laga pembuka Liga Inggris 2022/2023. Tak ayal reputasinya sebagai pelatih top Eropa jadi tercoreng.
Pascal Groos dua kali menjebol gawang United yang dikawal David de Gea. Sebaliknya para punggawa tim berjuluk Red Devil ini tak sanggup untuk membalasnya. Hingga kemudian mendapat satu gol hadiah hasil bunuh diri Alexis Mc Allister.
Memang, Manchester United tak sama dengan Ajax Amsterdam, klub yang selama ini dilatih Ten Hag. Meski berstatus salah satu klub besar Inggris, namun kondisinya saat ini sedang limbung.
Pada laga yang dimainkan United pada Minggu, 7 Agustus 2022 kemarin memperlihatkan betapa United saat ini adalah tim dengan banyak permasalahan. Banyak lubang menganga yang harus segera ditambal Ten Hag. Salah satunya yang sangat urgen adalah lubang di lapangan tengah.
Masalah di lini tengah ini sebenarnya merupakan masalah lama sejak beberapa musim terakhir. Beberapa nama arsitek seperti Ole Gunnar Solksjaer dan Ralf Ragnick belum berhasil mengatasinya. Dan musim ini, seiring dengan kepergian Paul Pogba dan Nemanja Matic, situasinya makin runyam.
Pada pertandingan Minggu kemarin bisa kita lihat bahwa Fred dan Scott Mc Tominay yang diplot mengisi lapangan tengah tak gagal menjalankan peran mereka. Mereka tak punya visi bermain dan sering kelabakan ketika mendapat tekanan.
Sejak awal sebenarnya Ten Hag sudah menyadari kelemahan timnya ini. Karena itu pelatih asal Belanda ini berupaya mendatangkan Frenkie de Jong, pemain yang saat ini berseragam Barcelona.
Ya, Ten Hag ngebet ingin sekali merekrut De Jong. Pasalnya, pelatih berusia 52 tahun ini menginginkan pemain yang mampu memahami filosofi sepak bola yang diusungnya.
Ten Hag sendiri mengusung permainan menyerang. Pola permainannya menitik beratkan pressing dan pergerakan bola cepat ke depan. Dan De Jong dianggap sebagai pemain yang tepat yang bisa memainkan pola ini.
De Jong adalah pemain dengan kemampuan mengidentifikasi ruang, bermain cepat ke depan dan bisa menahan tekanan. Skill yang cukup memadai bagi seorang gelandang.